chapter 5 | hidup baru

18 5 0
                                    

Happy reading gess 🍡

°°jalanin aja dulu,
Siapa tau betah°°

.

.

.

.

Kini Ile sudah berada didalam mobil ditemani oleh sang mama dan adik adik nya

Papa dan Abang nya tidak bisa pergi hari ini karena terlalu sibuk,
Adik Ile--vano masih menangis dalam pelukan sang kakak. berbeda dengan isyena dan intan mereka lebih memilih diam

Mungkin karena faktor tidak dekat nya mereka membuat Ile merasa sedikit sedih,hari diamana ia tidak akan bertemu dengan keluarga nya tapi reaksi adik nya hanya seperti itu ayolahhh

"K-kak Ile boleh aku peluk kakak?."itu intan

Ile yang mendengar nya tersenyum tipis dan menganguk kan kepala disusul oleh isyena, sang mama yang berada dikursi pengemudi pun turut senang dengan kedekatan anak anak nya itu

Sandrina berharap,selepas Ile pulang dari pondok terbentuk lah karakter yang baik yang bisa bermanfaat bagi banyak orang dan tidak akan pernah lagi merugikan orang

Mobil kini telah melaju,teman teman Ile mengelilingi mobil Ile tersebut bak pengawal
Dengan motor besar mereka itu,membuat mereka seperti raja jalanan

Kini Ile sudah berada di depan asrama nya,dari luar terlihat jelas bahwa pesantren ini memiliki fasilitas modern,tadi ia dibantu oleh teman teman perempuan nya membawa barang.sedangkan yang laki laki berada di parkiran

Ile tadi diantar langsung oleh sandrina dan teman temanya hingga kedepan asrama,banyak yang menyambut kedatangan Ile dengan ramah tapi Ile hanya mengacuhkan mereka

Tidak mudah bagi Ile untuk menerima orang baru dikehidupan nya

"Nama aku dara,kamu?"tanya seseorang yang tiba tiba saja menghampiri Ile saat ia sedang sibuk beres beres ,orang itu mengulurkan tangan nya sebagai tanda pengenalan

Ile tidak menjawab sama sekali melirik pun tidak,
Melihat reaksi Ile yang seperti itu membuat dara mengambil kembali uluran tangan nya

Saat Ile sudah selesai membersihkan baju baju nya ia dikejutkan dengan kedatangan dara yang entah dari mana

"Ayok saya ajak kamu keliling"ajak dara dengan senyum khas milik nya

Kemudian dara menarik tangan Ile untuk ikut bersama nya,Ile hanya mengikuti nya saja.Ile hanya beranggapan bahwa dara dara ini tengah mengalami sakit jiwa sebab dara belum mengenal nama nya tapi ia sudah sangat sok asik pada nya

Kini mereka berjalan jalan dan sedang melewati lapangan,ramai sekali santriwan yang tengah bermain bola mengingat waktu menunjukan pukul 5 sore

"Nah ini lapangan utama....,awas!!"teriak dara

Ile pun reflek menangkis bola tersebut agar tidak mengenai wajah nya

Senyap,itulah yang Ile rasakan

Seorang laki laki datang kehadapan Ile berniat untuk mengambil bola tersebut dari Ile,Ile hanya diam sembari menatap tajam orang itu

"Maaf gak sengaja ukhti."ucap nya dengan suara bas milik nya

Ile yang kesal pun melempar bola tersebut dengan begitu jauh nya,ia kemudian menatap tajam ke arah laki laki itu tanpa berkedip dan tanpa rasa kasihan Ile pun...

AHSANU?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang