chapter 30 | sakit?

4 2 0
                                    

Dipagi yang indah ini,Ile sudah di sibukan dengan suara tangisan bayi.untung nya Gus attaki mengambil cuti 2 Minggu yang membuat Ile jauh lebih mudah merawat kedua bayi mungil nya itu,bahkan bayi nya sudah berumur 1 Minggu.


"Kenapa kakak Kenzo? Haus iya?"Ile mendekat kan wajah nya pada Kenzo kemudian menciumi bocah itu.



"Kasih dia asi umi,kasian Kenzo tu."titah Gus attaki yang tengah menggendong kanza.


Ile pun menganggukan kepalanya dan memberikan asi yang sudah di pompa itu,Kenzo melahap asi itu dengan cepat.


Ile pun memberikan nya lagi,Kenzo pasti sangat kehausan sampai sampai minum seperti itu pikirnya.


"Ayok kita jalan jalan ke pesantren sayang."ajak Gus atta diangguki Ile,Gus atta buru buru mengeluarkan keranjang bayi itu.

Keranjang nya lucu berwarna biru dan pink pemberian dari Aldo untuk anak nya,dan keranjang bayi itu juga tampak mewah dan canggih.


Mereka menuruni tangga dengan hati hati,dengan Gus attaki yang seperti nya kesusahan membawa 2 bayi sekaligus di tangan nya.


"Ya nabi salam mualaika...
Yarosul salam alaika...
Yanabi salam alaika....
Solawatullah alaika..."Ile bersolawat sembari mendorong keranjang bayi itu dengan pelan,sedangkan Gus attaki tampak sibuk dengan tas kecil yang berisi asi serta popok itu.


"Gak di pakai payung nya?"tanya Gus attaki,kasian sekali anak nya harus di terpa matahari seperti itu.


"Kan masih jam 8 Abi,mereka juga harus berjemur."ucap Ile diangguki Gus attaki saja,mereka terus berjalan dan tak terasa pagar pesantren telah terlihat 15 meter dari tempat mereka berdiri.


"Kasian kanza umi,wajah nya merah."celetuk Gus attaki.


"Mungkin karena dia putih Abi...besok deh kita periksa mereka."Gus attaki pun menyetujui ucapan istri nya itu.


Ile pun kembali bersholawat agar kelak anak anak nya dapat menanam kan sikap seperti nabi Muhamad,dan lebih cenderung ke sholawat dari pada nyanyian.


"Eh Gus atta,silahkan masuk Gus,Ning."ucap satpam itu dan langsung membukakan pagar besar itu.


"Makasih"jawab Gus attaki kalem.


"Sama sama Gus."ucap satpam itu kembali menutup pagar nya.


Setelah itu,mereka berdua kini berjalan menuju ndalem untuk bertemu umi Habibah dan Abi Yusuf.


Tok
Tok
Tok
Tok

"Assalamual-"belum sempat Ile mengucapkan salam,tangan nya lebih dulu di tarik oleh Gus attaki.ile yang kesal menatap tajam suami nya itu,tampak Gus attaki  menghembuskan nafas gusar.


"Jika ingin bertamu,tidak boleh mengetuk lebih dari 3 umi."ucap Gus attaki diangguki Ile.


Ceklek


"Wah..silahkan masuk!!"itu umi Sarah yang terlihat sangat bersemangat.


Mereka pun masuk dengan membawa keranjang bayi itu,setelah itu umi Sarah segera menuju dapur untuk membuatkan minuman.


"Eh...,putri umi.apa kabar nak? Kok kanza wajah nya merah?"umi Habibah turun dari tangga dan menghampiri menantu serta putra nya itu,namun putra nya tidak di sapa sama sekali.


"Umi,"Gus attaki pun menyalimi tangan umi nya itu,begitupun Ile.


"Gak tau umi,mungkin karena terkena matahari."jawab Ile tersenyum hangat.


AHSANU?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang