chapter 13 | berulah

8 3 0
                                        

Happy reading gess 🍡

°°kejutan yang hancur,
Bukan berarti kenangan
Nya juga ikut hancur.°°

.

.

.

"Tadaaa!!"

Ile membulatkan mata nya tak percaya,mereka memberikan nya hadiah yaitu bucket jumbo yang berisi sneck kesukaan nya dan kue bolu yang bertingkat 2 dan di situ juga ada lotso' kesukaan nya,jangan lupakan 3 kotak Styrofoam yang Ile tak tau isi nya apa.

Dan 1 lagi,buku yang bertajuk <solawat kekinian>

"Ayok kita makan bakso lava nya keluar,AC hidup"ucap dara kemudian mengajak Ile dan Tasya membawa masing masing 1

Mereka pun makan di teras dimana itu adalah tempat yang biasa nya mereka duduki.

"Gimana? Besar kan? Itu yang ngebentuk kita berdua loh,"ucap Tasya bangga.

Ya walau pun bentuk nya seperti tidak layak dimakan,tapi tak apa lah mereka sudah berusaha dan ia akan menghargai setiap usaha yang di berikan oleh sahabat nya.

Walau pun bentuk nya agak abstrak tapi rasanya lumayan enak bagi pemula seperti mereka,dan Ile suka,karena cabe nya yang banyak dan melimpah.

"Gak pedes le?"tanya Tasya membawa 3 minuman kaleng di tangan nya.

Ile yang di tanya seperti itu hanya menggeleng kan kepalanya singkat kemudian melanjutkan makan nya.

Beberapa menit berlalu,mereka bertiga membuang kotak steyrofoam ke dalam tong sampah yang berada di samping pintu asrama Khadijah 1 itu.

Kemudian mereka masuk ke dalam asrama untuk memakan kue yang indah itu.

Ceklek

"Assalamualaikum,"salam mereka.

"Waalaikumsalam,"jawab seisi asrama.

Belum sempat mereka menduduki bokong nya,hati mereka sudah tertancap paku yang lumayan dalam saat melihat kue yang ber cream full hitam itu telah di hancurkan oleh seekor kucing kecil berjenis anggora dengan bulu berwarna abu

"Nama nya juga hewan,"ucap Ile memaklumi saja.

Lagian kucing kan adalah hewan dan hewan pasti tidak ada yang memiliki akal,tapi terkadang ada manusia yang berkedok hewan,ralat,hewan berkedok manusia.

Mereka bertiga pun membersihkan kekacauan itu,namun seisi asrama yang tadi nya ramai mendadak sepi dan mendadak tuli seolah tidak ingin membantu mereka bertiga.

"Bantu Napa Wee!"titah dara dan diangguki mereka semua

Mereka pun membuang kue tersebut,tapi sebelum membuang nya mereka memasukan nya kedalam pelastik agar cream nya tidak berserakan didalam tong sampah.

Lalu mereka mengepel lantai itu agar tidak di kerumuni serangga seperti semut.

"Ayok kita mandiin"ucap dara lalu mengendong si kucing agar berada di tangan nya

Ile dan Tasya pun bergegas mengambil kebutuhan kucing itu diantara nya,handuk kecil dan juga shampo.

Tapi sayang nya ketiga kamar mandi asrama itu tengah di pakai yang arti nya mereka hanya bisa menggunakan kamar mandi umum yang letak nya di dekat jemuran.

Dara menyuruh Tasya untuk memegangi kucing itu terlebih dahulu agar dia bisa menghidup kan kran air.

Tapi sayang nya,Tasya tidak begitu lihay memegangi si kucing hingga membuat kucing itu tak nyaman sekaligus takut mendengar suara air yang deras.

AHSANU?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang