Kini Ile tengah canggung akibat tiba tiba di ajak untuk berkumpul pada acara keluarga nya Gus attaki,dia hanya sendirian di ruang keluarga itu.
Ile merasa kesepian sekarang sebab ummi Habibah sedang sibuk di dapur dengan para ibu ibu yang lain,Ile di larang ikut agar tidak kecapean akibat Ile yang baru saja jatuh dari motor.
"Aduh!"
Terdengar suara ringgisan keluar dari mulut seorang gadis,itu Ile yang menaiki motor dengan pakaian syar'i serta cadar milik nya.
"Tuh kan! Kenapa kamu bandel banget? Itu motor besar Ile,"geram Gus atta menghampiri istri nya dan membantu menuntun menuju halaman rumah.
Mereka meninggal kan begitu saja motor yang terjatuh itu,Ile duduk di kursi itu sedangkan Gus atta sudah masuk untuk mengambil kan obat merah beserta plaster.
"Mau kemana sampai kamu tidak ajak saya?"tanya Gus atta sambil membersihkan luka yang ada di mata kaki Ile serta pergelangan tangan istri nya itu.
"Bukanya kamu yang manggil aku?!"kesal Ile lupa pada tujuan awal nya karena ia telah di bohongi.
"Manggil maksud nya? Aku bahkan gak megang hp Karna terlalu sibuk."mendengar itu seketika Ile melotot lebar.
"Trus?! Yang ngirim pesan itu?! Wah! Kayak nya ada yang buka hp kamu deh!"Ile malah berfikir kesana sebab tidak mungkin suami nya berperilaku seperti itu.
Gus atta membuka heandfond nya yang sempat ia 'mati dayakan',tidak ada tanda tanda jika seseorang telah membuka heandfond nya.gus atta memeriksa sampah aplikasi dan tidak ada serta room chat dengan sang istri yang hanya berisi pesan terakhir mereka.
"Kok di kamu gak ada?!"
Ile membuka ponsel nya dan memperlihatkan nya pada suami nya itu dengan wajah kusut.
"Pasti ustadzah Febby nih!"ucapan menggebu itu membuat Gus atta menggeleng sambil mengucapkan istighfar berulang kali.
"Gak boleh soudzon le..."
"Tapi siapa lagi yang benci sama aku kalau bukan dia?! Kamu belain dia ?! Udah mulai suka kamu sama-
Ucapan Ile terhenti ketika mendengar suara tangis bayi,dia langsung berlari masuk tanpa menghiraukan lutut kaki nya yang belum di obati.
Sejak kejadian itu Ile sungguh malas meladeni Gus atta,itu sebab nya dia sendiri sedangkan sang suami ia tinggal di ruang tamu karena Ile yang berusaha menghindar.
"Ile!"teriakan itu berhasil membuat jantung Ile berpacu akibat kaget.
Ile reflek mendongak kan kepala nya ke kanan,terlihat di sana asyila.kakak dari Anfal itu baru datang dengan wajah berbinar,asyila langsung menghampiri Ile tanpa menunggu respon sang empu.
"Udah dari tadi di sini? Ngapain aja? Attaki mana? Kok gak sama dia kamu? Ummi?"
Asyila ini benar benar cerewet sekali rasa nya,ingin tahu dan tak membiarkan Ile menjawab satu pertanyaan yang di beri.
"Le!"Ile kaget karena asyila memukul pundak nya sedikit kencang.
"Eh! Kak...aku udah dari tadi di sini,aku sendirian aja Karna yang lain pada sibuk buat acara nanti malam."asyila mengedarkan pandangannya ke sekeliling sambil mengangguk anggukan kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
AHSANU?
Novela Juvenilkita jadi manusia harus saling menghargai jadi kalian pasti tau lah gimana cara nya ngehargai cerita/karya seseorang?