CHAPTER 4

416 68 36
                                    

sifat dan karakter tokoh di cerita ini hanya karangan dari author, tidak ada sangkut pautnya dengan sifat asli dari tokoh-tokoh yang author gunakan sebagai media visual

sorry for typo

==================================================

✦✧ SPECIMEN ✧✦

==================================================

==================================================

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


wiuu

wiuu

suara sirine tak hentinya berbunyi di pusat kota. bagaimana tidak? telah terjadi baku tembak antara anggota kepolisian dengan beberapa orang yang diduga melakukan pencurian di bank central

"merunduk!!!"

salah seorang polisi berteriak kepada temannya. namun naas, belum sempat temannya tersebut menunduk, kepalanya sudah terlepas dari tubuhnya dan menggelinding bebas dijalanan

"astaga, senjata apa yang digunakan oleh mereka"

dor

dor

salah seorang polisi berhasil membidik kepala dari salah satu pelaku pencurian tersebut menggunakan AK-47 di tangannya

melihat rekannya tertembak di bagian kepala dan tewas ditempat, membuat kedua pelaku lainnya dengan cepat melarikan diri setelah melemparkan bom asap 

"sial, mereka berhasil melarikan diri"

kini pihak kepolisian disibukkan dengan membersihkan kekacauan, mereka juga langsung menghampiri rekan-rekan mereka yang terluka. tidak lupa dengan para korban yang sudah menjadi mayat, dimasukkannya tubuh tersebut kedalam kantung jenazah dari pihak kepolisian

tepat setelah kejadian pelemparan bom asap, mobil yang membawa seulgi dan jane baru sampai di tempat kejadian. dengan terburu, mereka berdua segera keluar dan melihat kekacauan dengan banyak mayat yang bergeletakan

"astaga, apa ini pembantaian?"

ucap jane setelah keluar dari mobil dan melihat beberapa korban yang masih berserakan

"wendy-ssi, apa yang terjadi?"

jane menghampiri wendy yang baru saja mengisi kembali peluru AK-47nya, jane meringis ngeri melihat kekacauan disekitarnya

"jane, kau tau? pelaku pencurian kali ini benar-benar gila!"

muka wendy tampak tegang. bagaimana tidak? ia menyaksikan sendiri kegilaan yang baru saja terjadi di depan matanya

"apa maksudmu?"

"aku akan menceritakannya, tunggu komandan agar aku tidak perlu mengulang untuk menjelaskannya kembali"

SPECIMENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang