CHAPTER 3

240 35 1
                                    

sifat dan karakter tokoh di cerita ini hanya karangan dari author, tidak ada sangkut pautnya dengan sifat asli dari tokoh-tokoh yang author gunakan sebagai media visual

sorry for typo

==================================================

✦✧ SPECIMEN ✧✦

==================================================

"apa kalian semua bodoh?! cepat berikan aku hasil yang memuaskan! jika penelitianmu selalu gagal, peluru ini akan bersarang pada otak bodohmu itu!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"apa kalian semua bodoh?! cepat berikan aku hasil yang memuaskan! jika penelitianmu selalu gagal, peluru ini akan bersarang pada otak bodohmu itu!"

bentak seorang pria kepada seluruh staff-nya

"bubar! kembali kerjakan tugas kalian dengan benar!"

kim jong-in, biasa disebut kai, ia merupakan sang pemilik kuasa dalam pemerintahan korea selatan. dia memimpin sebuah organisasi rahasia yang disebut dengan SKIS (South Korean Intelligence Service)

kai ingin mengumpulkan dan mendapatkan manusia dengan kemampuan spesial untuk mengalahkan korea utara yang telah memberinya peringatan

jong-in merekrut seluruh ilmuwan terbaik dalam negeri guna memenuhi ambisinya dalam mendapatkan keinginannya. pria itu masih ingat dengan jelas saat pertemuannya dengan presiden korea utara yang merendahkan dirinya karena tidak memiliki kekuatan tempur yang setara dengan bawahannya

kai kembali duduk di kursi kebanggaannya, ia memijat pangkal hidungnya karena lagi-lagi ia tidak mendapatkan kabar baik dari penelitian yang telah banyak menghabiskan dana pemerintah yang sengaja ia alokasikan untuk proyek rahasianya.

tak lama, pintunya dibuka oleh seseorang dengan sedikit tergesa

sang asisten bernama krystal menyelonong masuk begitu saja

"tuan kim! apa kau sudah mendengar kabar dari kepolisian?"

ucap krystal dengan nafas yang terengah karena berlari menuju ruangan kai dengan tergesa

"krystal! tak bisakah kau mengetuk pintu terlebih dahulu? kau membuatku semakin pusing"

geram kai saat melihat asistennya yang dianggap tidak sopan karena tidak mengetuk pintu

"maafkan aku tuan, tapi kau harus mengetahui ini. kemarin polisi menemukan mayat dengan lubang besar di perutnya"

jelas krystal dengan menggebu

"lalu?"

kai memutar bola matanya malas, selain penelitian yang belum mendapatkan hasil, kini asistennya memberi informasi yang tidak jelas dan tidak ada kaitan dengan dirinya

"astaga kai, apa otakmu semakin merosot karena proyekmu yang belum juga membuahkan hasil?"

krystal menatap kesal bossnya, ia memang cukup berani kepada kai karena merasa dekat dengan atasannya tersebut. mereka merupakan kolega saat menempuh pendidikan strata

SPECIMENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang