sifat dan karakter tokoh di cerita ini hanya karangan dari author, tidak ada sangkut pautnya dengan sifat asli dari tokoh-tokoh yang author gunakan sebagai media visual
sorry for typo
==================================================
✦✧ SPECIMEN ✧✦
==================================================
jane terduduk lemas menyender pada dinding, keringatnya bercucuran keluar. sedari tadi ia menahan rasa sakit yang teramat karena tidak ingin membuat yang lain khawatir
shhh.. ahk
"tante kau kenapa?"
sooya yang kebetulan berada di samping jane segera menghentikan aktifitasnya. tangannya ia ulurkan mengusap kening sang inspektur yang ternyata sangat panas
"astaga badanmu sangat panas, aku akan memanggil kak rosé, tante diam dulu"
tangan sooya ditarik jane saat ingin meninggalkannya
"diamlah disini bocah, biarkan rosie membersihkan diri dan beristirahat. aku tidak apa-apa, kau juga bersiaplah.. kita akan pergi menuju tempat tinggal rosie"
"t-tapi.."
melihat sooya khawatir padanya, jane segera melayangkan senyum tulus dan mengusap kepala bocah menyebalkan itu
"ssstt.. diamlah bocah.. jika kau ingin membantuku kau bisa mengambilkan ransel di pojok sana, aku ingin berganti pakaian"
✵✵✵✵
.
.
mereka berempat telah berganti dengan pakaian masing-masing dan bersiap menuju laboratorium rosé. walaupun badan mereka penuh luka, setidaknya pakaiannya tidaklah compang-camping
"semuanya siap? ayo kita hajar seluruh specimen gila disana dan menemukan dalang dibalik peristiwa ini"
jane, sang inspektur polisi berdiri paling depan menyilangkan tangannya di dada
KAMU SEDANG MEMBACA
SPECIMEN
Lãng mạn"look into my eyes, you will see the ocean. just don't drown in it" "dr.park, kita kehilangan 1 pasien lagi" "I'm drowning in your charm" "you'll survive! look at my eyes, please"