CHAPTER 8

419 71 24
                                    

sifat dan karakter tokoh di cerita ini hanya karangan dari author, tidak ada sangkut pautnya dengan sifat asli dari tokoh-tokoh yang author gunakan sebagai media visual

sorry for typo

==================================================

✦✧ SPECIMEN ✧✦

==================================================


"sooya, maafkan kekacauan yang telah kuperbuat semalam"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"sooya, maafkan kekacauan yang telah kuperbuat semalam"

lalice menunduk merasa bersalah, ia melihat tangannya yang putus mulai tumbuh kembali. kini, di sikunya mulai bermunculan membran-membran tipis dengan selaput bening, di dalam selaput tersebut memperlihatkan sesuatu yang tampak seperti tunas dengan jemari mungil yang masih menguncup, menunggu untuk tumbuh sesuai dengan ukuran aslinya, yah.. kira-kira membutuhkan waktu 1x24 jam untuk mitosis yang dilakukannya kali ini

mitosis (proses di mana sel-sel tubuh mengalami pembelahan, baik itu untuk pertumbuhan, perbaikan, penggantian, atau reproduksi aseksual)

"lain kali cobalah untuk lebih berhati-hati. aku tahu tubuhmu bisa beregenerasi, tapi bukan berarti kau bebas menggunakan kemampuanmu, ingat.. kita memiliki batasan"

"maafkan aku soo..aku hanya berusaha melindungimu, ternyata aku yang kembali dilindungi olehmu"

"sudahlah, lupakan saja.. lagipula aku suka melihat bagian tubuhmu yang baru tumbuh, bolehkah aku menyentuhnya? itu terlihat sangat lembut"

"JANGAN PERNAH MENYENTUHNYA!"

mata berbinar sooya langsung meredup saat keinginannya ditolak oleh lalice, ia pun memutar bola matanya dengan malas dibalik kacamata hitam yang selalu bertengger di hidungnya

sooya duduk di samping lalice dengan mata yang tidak lepas dari proses regenerasi yang dilakukan oleh adik bodohnya itu. hal tersebut sangat menarik baginya, dan ia benar-benar ingin menyentuh jemari lembut yang baru tumbuh itu

ayolah.. sekarang lalice memiliki jemari layaknya bayi di sikunya, bukankah sangat menggemaskan?

"apa lihat-lihat?! kubilang jangan pernah berani menyentuhnya!"

ah.. sekarang sooya jadi ingin memotong beberapa bagian tubuh lalice agar ia dapat menyaksikan  sesuatu yang menurutnya menggemaskan, bagaimana kalau dirinya mulai memotong kedua kaki lalice sekarang juga? hmm.. 

lalice menutupi sikunya, mencoba melindungi jemari imut yang baru tumbuh dari serangan gemas sooya

"siapa juga yang ingin menyentuhnya!!"

sooya menahan hasratnya dan mengambil piring guna menyuapi lalice dengan makanan yang memiliki kalori cukup tinggi, mengingat adik bodohnya itu membutuhkan banyak tenaga untuk melakukan regenerasi sel di tubuhnya

SPECIMENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang