sifat dan karakter tokoh di cerita ini hanya karangan dari author, tidak ada sangkut pautnya dengan sifat asli dari tokoh-tokoh yang author gunakan sebagai media visual
sorry for typo
==================================================
✦✧ SPECIMEN ✧✦
==================================================
jane mengernyit heran melihat perubahan lalice saat ia menyebutkan kata monster
"hei bocah..kenapa? apa yang terjadi dengannya?"
jane mendekati lalice berusaha menenangkannya, saat tangannya akan mengusap lalice ia dikejutan karena anak tersebut menepis tangannya dengan kasar
"hei! aku hanya ingin menenangkanmu lili-ya, kenapa kau berubah menjadi kasar?"
"berhentilah bicara tante"
sooya menatap jane dengan tajam, kilatan amarah tercetak dengan jelas dimatanya
"jangan pernah mengucapkan kata itu didepan kami, kami bukan monster!"
"siapa yang menyebut kalian monster??! astaga!"
jane berteriak frustasi dengan kesalahpahaman yang tidak ia ketahui
"kau! kau menyebut jika seluruh specimen itu monster!"
"yaa.. tapi aku hanya membicarakan para spesimen sialan itu! bukan kalian! kalian manusia"
jane mengusap wajahnya dengan kasar mencoba menerka kenapa sooya dan lalice seakan marah padanya
"TAPI AKU DAN LALICE ADALAH SPECIMEN!"
deg
sooya yang marah tidak sengaja mengeluarkan kalimat yang sangat ia sesali. fakta yang selalu ia sembunyikan keluar begitu saja, sooya bahkan bingung kenapa ia dengan mudah membeberkan jati dirinya. padahal selama ini ia tidak begitu peduli dengan pandangan orang-orang, ataukah karena ia tidak ingin membuat dua orang dihadapannya takut dan melihat jijik kepadanya dan lalice?
tapi kenapa?
"WHAT!!? k-kalian salah satu dari monster itu? -
m-maksudku specimen?"
jane menutup mulutnya tidak percaya dengan apa yang di dengar. sebenarnya jane hanya terkejut mengetahui ada sosok spesimen yang bebas berkeliaran layaknya manusia biasa. dan yang lebih mengejutkan lagi jane merasa keduanya memiliki hati tulus dengan tatapan terluka, sekalipun salah satunya sangat menyebalkan tentunya
namun tidak dengan sooya, ia merasa jika tatapan terkejut jane mengindikasikan pernyataan kebencian kepada dirinya dan lalice
sooya menghela nafasnya berat. apakah kali ini dirinya harus menghabisi jane dan rosé karena telah mengetahui identitasnya? apakah rosé dan jane akan membawa mereka berdua untuk digunakan sebagai bahan penelitian? apakah dirinya dan lalice akan menjadi tikus lab kembali?
KAMU SEDANG MEMBACA
SPECIMEN
Romance"look into my eyes, you will see the ocean. just don't drown in it" "dr.park, kita kehilangan 1 pasien lagi" "I'm drowning in your charm" "you'll survive! look at my eyes, please"