sifat dan karakter tokoh di cerita ini hanya karangan dari author, tidak ada sangkut pautnya dengan sifat asli dari tokoh-tokoh yang author gunakan sebagai media visual
sorry for typo
==================================================
✦✧ SPECIMEN ✧✦
==================================================
huft..
satu bulan? enam bulan? ah.. satu tahun sudah terlewat—
"shh— sialan, sampai kapan aku harus melakukan semua pekerjaaan kotor dan membosankan ini?"
"aku rindu lalice.. dokter park.. juga, hmm.. tante jelek— ruby" racauan sooya tak jelas, terlihat sekali dari gerak geriknya yang sangat tantrum. bahkan para lalat innocent pun ia maki karena terus berdengung di telinganya "DIAM KAMU LALAT JELEK! aku tahu aku belum mandi satu bulan, tapi jangan kerumuni aku argh!"
sooya berjalan sembari menyeret sebilah pedang dengan malas, ujung pedangnya membuat sebuah jejak mengikuti langkah kakinya yang tidak berhenti menendang dedaunan gugur tak bersalah
"ARHHH AKU BOSAAANN!! KENAPA SI TUA BANG—KAI SIALAN ITU MEMBUANGKU KE KOREA UTARA! AKU TERSESAATTTTT!!!!!" sooya berteriak frustasi mendongak pada langit, ujung pedangnya ia acungkan ke atas seakan memakai kepala SKIS tersebut. bagaimana mungkin dirinya tidak frustasi? satu tahun lalu sooya diperintahkan oleh kai dan krystal untuk melakukan investigasi pada pemerintahan korea utara mengenai penelitian specimen
sooya yang pada saat itu memiliki keingintahuan besar terhadap tubuhnya sendiri lantas menyanggupi tugas tersebut. demi balas dendamnya terhadap seseorang yang melakukan penelitian pada manusia tak berdosa, sooya rela melakukan banyak pembunuhan dalam perjalanannya
"huft, capek—" sooya yang kelelahan akibat berjalan mondar-mandir mendudukkan dirinya diantara bebatuan besar di hutan tersebut. dia kelelahan setelah hampir satu minggu tersesat akibat melarikan diri dari kejaran specimen yang menemukannya sebagai penyusup.
sebelumnya sooya berhasil menyusup markas dari pasukan specimen korea utara. semuanya berjalan lancar, ia bahkan telah mengumpulkan berbagai informasi rahasia. nasib sialnya dimulai ketika ada salah satu specimen yang memiliki kemampuan pendeteksi. walau sooya telah menggunakan ilusi dari kekuatan matanya, nyatanya specimen dari pihak lawan memiliki kemampuan untuk mendeteksi keberadaan yang tidak diinginkan
dan disinilah sooya berada, dalam hutan rimbun antah berantah yang tidak diketahui tempatnya. ia belum makan selama empat hari, tidak memiliki akses untuk melakukan komunikasi, juga tidak memiliki teman untuk bicara selama satu tahun lamanya!
saat asik bengong dan merutuki kai dalam kepalanya, sooya dikejutkan oleh suara dentuman yang cukup besar. waktu istirahatnya terganggu seketika, sooya berasumsi jika salah satu pohon telah tumbang
KAMU SEDANG MEMBACA
SPECIMEN
Romance"look into my eyes, you will see the ocean. just don't drown in it" "dr.park, kita kehilangan 1 pasien lagi" "I'm drowning in your charm" "you'll survive! look at my eyes, please"