CHAPTER 7

397 71 51
                                    

sifat dan karakter tokoh di cerita ini hanya karangan dari author, tidak ada sangkut pautnya dengan sifat asli dari tokoh-tokoh yang author gunakan sebagai media visual

sorry for typo

==================================================

✦✧ SPECIMEN ✧✦

==================================================

==================================================

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"RUBY JANE!!" rosé berteriak histeris

"ro-sie.. l-larilah.."

.

.

dua remaja yang sedari tadi memperhatikan perkelahian antara spesimen dan seorang wanita tangguh tengah meremas masing-masing tangannya. keduanya memiliki pikiran masing-masing namun tak satupun dari mereka bergerak

keduanya sepakat untuk tidak pernah berurusan dengan sesama spesimen, mereka juga bersikukuh untuk tetap merahasiakan keberadaan mereka untuk keselamatannya. mereka tidak ingin berakhir menjadi tawanan para ilmuan atau dijadikan senjata manusia oleh pemerintahan yang semakin gencar mengincar para spesimen

"kurasa malam ini akan banyak mayat"

sooya bergumam dan memakan kuacinya dengan santai melihat perkelahian di depannya

"soo.. anu.."

lalice menoleh menyimak gumaman dari sooya, pandangannya tidak berhenti melihat sang inspektur yang sudah kehabisan peluru. lalice ingin mengucapkan sesuatu namun ragu

"hm? kenapa lice?"

"ah ti-tidak jadi.."

"kau ingin menolong mereka?"

tukas sooya tanpa melihat lalice

lalice tersentak mendengar pernyataan sooya, ia tidak berani menjawab. hanya saja sedari tadi tangannya sudah terkepal dengan kilatan amarah melihat salah seorang specimen yang berlaku seenaknya. benar lalice membenci para manusia, lebih tepatnya membenci para peneliti yang membuatnya menjadi mahkluk aneh berkekuatan super, namun ia lebih membenci ketidakadilan

"pergilah.. aku izinkan"

ucap sooya dengan tenang namun mengejutkan untuk lalice

"aku akan mematikan semua cctv yang ada, dan kurasa dua tante disana terlalu cantik untuk menjadi kiko yang terbelah menjadi dua hahaha"

.

.

"JANE!!"

rosé hanya dapat menangis melihat sahabatnya tertindih oleh monster dengan dadanya yang sudah ditusuk oleh benda runcing dari sang spesimen

SPECIMENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang