CHAPTER 12

419 65 24
                                    

sifat dan karakter tokoh di cerita ini hanya karangan dari author, tidak ada sangkut pautnya dengan sifat asli dari tokoh-tokoh yang author gunakan sebagai media visual

sorry for typo

==================================================

✦✧ SPECIMEN ✧✦

==================================================


==================================================

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"hahh.. beri aku waktu 5 menit untuk bernafas"

wung

wung

belum genap 5 menit sooya dan lalice beristirahat, terdengar suara baling-baling helikopter yang tengah berputar melintas diatas mereka

"lice.."

"yeah.."

mereka berdua menghembuskan nafas dan memutar malas bola mata. mereka berdiri pelan seraya menepuk-nepuk pakaian yang kotor dan bersiap untuk pertempuran selanjutnya

"hitungan ke tiga"

1

2

3

"KABURRRRR!!"


BLARRRR!!

'shit!'

ledakan kuat terjadi dibelakang mereka. sooya dan lalice yang sedang berlari terdorong akibat daya ledak yang kuat hingga membuat keduanya terpisah karena terpental dan terhuyung jatuh dengan posisi tubuh yang menggelinding dijalanan yang berbeda.


✵✵✵✵



.

.

jane secara gesit mengemudikan mobilnya dengan rosé yang berada di kursi penumpang. mereka berusaha menuju pusat kekacauan secepatnya dimana banyak korban membutuhkan pertolongan. tapi apa daya, mereka gagal mengingat banyaknya puing-puing yang menghalangi jalanan

"sungguh kacau sekali"

jane meremas setir kemudinya

t-tolong..

rosé dengan samar mendengar seseorang meminta pertolongan, ia lantas menyuruh jane untuk menepikan mobilnya. dokter tersebut segera turun dan mencari sumber suara

ahkk- t tolong..

"jane! bantu aku"

jane berlari menghampiri rosé. ia melihat seorang lelaki dengan kaki terjebak dibawah tumpukan dinding yang telah runtuh

SPECIMENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang