sifat dan karakter tokoh di cerita ini hanya karangan dari author, tidak ada sangkut pautnya dengan sifat asli dari tokoh-tokoh yang author gunakan sebagai media visual
sorry for typo
==================================================
✦✧ SPECIMEN ✧✦
==================================================
brakk
klang
suara hantaman benda-benda yang tengah dikendalikan oleh specimen pemilik kekuatan telekinesis tidak berhenti berhamburan menumbuk sooya, lalice, jane dan juga rosé
keempatnya masih bisa menghindar sekalipun tergores beberapa serpihan tajam
"hihi matilah"
siluet seringai jahat terlukis di wajah sang telekinesis. ia melayangkan sebuah mobil dan mobil tersebut melesat dengan kecepatan tinggi siap membentur pada keempatnya
BLAM!
seluruh debu bertebaran disekitar kelompok tersebut. tidak sampai situ, sang telekinesis sudah bersiap mengangkat bongkahan bebatuan sebesar truck-truck pengangkut barang yang tengah berputar-putar diatas kepalanya
saat debu sudah mulai menghilang, sang telekinesis dikejutkan oleh mobil yang telah terbelah menjadi dua, membuat kendaraan tersebut gagal menggeprek mangsanya
tangan sooya masih sedikit gemetar akibat membelah sebuah mobil dengan pedangnya
uhuk
"kalian tidak apa-apa?"
tanya lalice dengan khawatir lalu membantu jane dan rosé berdiri karena terhempas oleh daya gravitasi yang kuat
tanpa mempedulikan seluruh wajahnya yang telah tergores serpihan kaca dari mobil yang hancur, sooya sedikit menjauh dari kelompoknya dan berteriak kepada sang telekinesis
"heh paman jelek! turun! akan ku tebas kepalamu itu! kenapa kau terbang? itu tidak adil!"
"kau curang paman!!"
sooya mengibas-ibaskan udara di depan wajahnya akibat debu yang beterbaran, dengan tangan kanannya yang mengacungkan pedang menuju sang telekinesis. tidak lupa dengan rasa kesal menggebu karena lawannya bisa melayang, maka sooya menghentak-hentakkan kakinya pada tanah dan mendengus kesal
tiba-tiba pedang milik sooya tertarik keatas, membuat pemiliknya kebingungan
"eh eh, pedangku! jangan pergi"
dari atas sana, sang telekinesis tersenyum miring
"kau matilah duluan bocah cerewet!-
sret
KAMU SEDANG MEMBACA
SPECIMEN
Romance"look into my eyes, you will see the ocean. just don't drown in it" "dr.park, kita kehilangan 1 pasien lagi" "I'm drowning in your charm" "you'll survive! look at my eyes, please"