CHAPTER 10

396 63 36
                                    

sifat dan karakter tokoh di cerita ini hanya karangan dari author, tidak ada sangkut pautnya dengan sifat asli dari tokoh-tokoh yang author gunakan sebagai media visual

sorry for typo

==================================================

✦✧ SPECIMEN ✧✦

==================================================

dokter park memanggil beberapa pekerja yang berada dalam laboratoriumnya untuk membantu membawa sooya ke kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




dokter park memanggil beberapa pekerja yang berada dalam laboratoriumnya untuk membantu membawa sooya ke kamarnya. ia tidak mengerti kenapa sedari tadi dirinya tidak berhenti tersenyum dan merasakan hal yang sebelumnya tidak ia pernah rasakan selama 24 tahun hidupnya yang hanya bercumbu dengan obat dan penelitian

"irene-ssi, tolong ambilkan aku termometer dan stetoskop, juga beberapa serum vitamin"

dokter park menyuruh asistennya untuk mengambilkan beberapa alat untuk memeriksa kondisi sooya. ia menyeka lubang hidung sooya dengan kapas dan mengompres jidat anak tersebut menggunakan handuk hangat. yah walaupun sedikit terlihat aneh karena kacamata hitam yang masih bertengger di wajah anak tersebut

"rosie.. what are you doing? woohoo.. siapa bocah yang kau bawa?"

suara jane membuat rosé terkejut, dokter park terlalu fokus memandangi wajah sooya tanpa berkedip, matanya benar-benar terfokus dengan wajah damai milik sooya

"jane? apa yang kau laukan disini? bukankah aku menyuruhmu untuk istirahat?"

jane menjawab pertanyaan rosé dengan menggeleng "aku bosan.."

setelahnya jane langsung duduk di atas kasur rosé yang menjadi tempat tidur sooya. ia melihat wajah pasien milik dokter park, kedua alisnya ia satukan karena heran melihat kondisi pasien sahabatnya yang cukup aneh

bocah ini pingsan dengan tangan diinfus tapi wajahnya tertutup oleh kacamata hitam

"hello ibu inspektur yang terhormat, apakah anda tidak melihat jika itu kasur pasien saya?"

rosé memutar bola matanya malas melihat tingkah jane yang seenaknya

"kamu menemukan bocah dimana rosie? sempurna sekali wajahnya, lebih sempurna lagi kalau aku membuka kacamata hitam ini, sungguh konyol dan mengganggu pemandangan"

tangan jane terulur dan memegang tangkai kacamata hitam milik sooya, namun tidak lama ia merasakan sentuhan lain di pergelangan tangannya

"tante tidak boleh membuka kacamata saya"

sooya tiba-tiba mengatakan hal tersebut. entah sejak kapan dirinya bangun dari pingsannya, yang pasti semua orang tidak mengetahui hal tersebut karena matanya tersembunyi dibalik benda hitam tersebut

SPECIMENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang