CHAPTER 20

273 38 19
                                    

sifat dan karakter tokoh di cerita ini hanya karangan dari author, tidak ada sangkut pautnya dengan sifat asli dari tokoh-tokoh yang author gunakan sebagai media visual

sorry for typo

==================================================

✦✧ SPECIMEN ✧✦

==================================================

==================================================

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ughh...

sooya mulai membuka mata setelah hampir satu minggu berada dalam fase penyembuhan, kepalanya terasa berputar dengan keadaan jantung yang mulai melakukan tugasnya kembali setelah sempat menghentikan aktivitasnya

"aku dimana?"

sooya memutarkan kepala untuk meneliti ruangan asing tempatnya berada. tangannya masih berbalut jarum infus dengan berbagai alat yang menempel pada dadanya. layar-layar monitor yang memperlihatkan hologram terkait kondisi organ vitalnya masih menyala dengan apik, menandakan dirinya masih hidup

"lalice?"

"dokter park? t-tante jen?? kalian dimana?"

"ugh.. kepalaku sangat sakit.."

pandangan sooya masih sedikit buram, dengan sisa tenaga yang dimilikinya, sooya mencoba bangkit dan berjalan menuju pintu keluar. namun baru beberapa langkah, jisooya kehilangan keseimbangannya

bruk

ahrg.. 

tepat saat sooya terjatuh, pintu dibuka oleh seseorang yang membuat keduanya sama-sama terkejut

"astaga.. kamu sudah sadar? kenapa bangun dari tempat tidur? kondisimu masih lemah, kenapa tidak memanggilku melalui tombol di atas tempat tidurmu?"

sang wanita itu mengoceh melihat kondisi sooya yang tergeletak tidak berdaya. ia pun berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan specimen yang baru tersadar dari koma singkatnya tersebut

"s-siapa?" sooya menunduk dan menutupi matanya menggunakan tangannya

"aku krystal, aku yang bertanggungjawab atas kondisimu disini, apa ada keluhan?" tanya lembut krystal pada sooya

krystal berusaha menarik tangan sooya yang menutupi wajahnya, namun tangannya ditepis oleh anak tersebut

"j-jangan.."

"kenapa? apa ada yang sakit? aku akan memeriksamu.. ayo aku bantu ke kasur"

"kacamata.. aku butuh kacamata hitam dok"

krystal mengernyit heran dengan permintaan sang specimen, sooya mengira krystal merupakan salah satu rekan dari dokter park yang merawatnya. sooya masih belum tahu jika dirinya sudah terpisah dari rekan-rekannya

SPECIMENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang