sifat dan karakter tokoh di cerita ini hanya karangan dari author, tidak ada sangkut pautnya dengan sifat asli dari tokoh-tokoh yang author gunakan sebagai media visual
sorry for typo
==================================================
✦✧ SPECIMEN ✧✦
==================================================
jane dan rosé menikmati ramen cup dengan khidmat, mereka juga menghirup udara malam yang segar di salah satu bangku yang memang di sediakan. pemandangan yang cukup cantik dengan umpakan awan yang bertabur bintangtidak jauh dari mereka, ada dua orang yang sedang berlomba dengan serius, keringatnya mengucur di dahi masing-masing. barang siapa yang dapat membuka kuaci lebih banyak, maka ia pemenangnya. dan pemenangnya dapat meminta apa saja kepada yang kalah, tentu saja kicauan berisik pasti terdengar dengan jelas
"ck, apa yang sedang mereka lakukan?"
rosé melihat salah satu dari dua orang tersebut memakai kacamata hitam, ayolah dimalam yang gelap ini orang gila mana yang memakai kaca mata hitam? belum lagi hal aneh apa yang sedang dilakukannya? berlomba mengupas kuaci? kekanakan sekali
"lihatlah jane, manusia bodoh mana yang mengenakan kacamata hitam di malam hari?"
jane mengikuti arah pandang rosé, ia pun terkekeh pelan
"biarkan saja rosie, kurasa bocah-bocah nakal itu sedang dimasa puber"
"mereka berisik jane, membuat nafsu makanku turun"
jane hanya mampu membuka mulutnya lebar, nafsu makan yang menurun? cih lihatlah.. itu sudah cup ramen ketiga yang dimakan oleh sang dokter, itupun jika tidak menghitung gimbab instan yang sudah tinggal satu potong. kemana semua makanan itu pergi? apakah di perut rosé ada sebuah black hole?
"jika nafsu makanmu turun, apa yang akan terjadi jika nafsu makanmu naik dokter park? menghabiskan seluruh persediaan makanan di bumi?"
"cih.. kau berlebihan jane"
rosé memutar bola matanya malas.
.
.
"psstt pssstt.. soo"
"diamlah lice, jangan mencoba merusak konsentrasiku"
sooya masih bergelut dengan kuacinya
"aku merasa dari tadi kita diperhatikan oleh dua ahjumma disana"
sooya yang merasakan sesuatu segera menoleh kearah yang ditunjuk oleh lalice. entah kenapa dia merasakan perasaan yang tidak enak. namun setelah memperhatikan dua ahjumma yang ditunjuk oleh lalice, dia kembali tidak peduli. sooya tahu mereka berdua manusia biasa, jadi aman
KAMU SEDANG MEMBACA
SPECIMEN
Romance"look into my eyes, you will see the ocean. just don't drown in it" "dr.park, kita kehilangan 1 pasien lagi" "I'm drowning in your charm" "you'll survive! look at my eyes, please"