Jangan pernah memaksa diri sendiri untuk terus kuat, karena raga dan jiwa juga butuh istirahat.
Mungkin aku terlalu keras terhadap diriku sendiri. Hingga hati kecilku berkata..., "lupa ya? Kalau kamu itu cuman manusia biasa?"
Kalau dulu aku selalu nahan buat ga nangis, dan beranggapan bahwa nangis hanya akan membuat aku terlihat lemah. Kayaknya sekarang, aku harus merubah itu semua.
Ratusan hari yang lalu, ada saat dimana aku kehilangan seseorang yang berharga dalam hidupku. Jika itu manusia normal, sudah dipastikan mereka menangis, bukan? Tapi hal yang aku lakukan, adalah membentak diriku agar tak satupun air mata keluar dari pelupuk mata.
Hingga saat dimana aku tak mampu menahan air mata itu. Aku menangis hingga sesegukan. Menumpahkan air mata yang aku tahan selama ini.
Setelah kejadian itu, aku tau satu hal. Bahwa... nangis itu gapapa! Ga ada yang larang aku nangis, dan ga ada yang berhak melakukan itu.
Duniaku ga akan selalu baik-baik aja. Sementara menangis, adalah salah satu cara mengekspresikan luka.
Dan hingga saat ini, aku terbiasa untuk menangis saat semuanya terlalu menyakitkan. Asalkan setelah menangis, aku tetap bangkit dan kembali mencoba.
Menangis bukan berarti karena aku lemah. Justru menangis, adalah bukti bahwa aku sedang berjuang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelukan untuk Diriku
Non-FictionBanyak orang diluar sana merasa lelah dengan semuanya. Mereka sibuk mencari hal yang bisa membuat mereka bahagia, dan membuat mereka tenang untuk menjalani hari-hari yang ada. Padahal, ada hal yang bisa mereka lakukan, untuk mendapat kebahagiaan dan...