Kamu Bisa Menjadi Apapun, Selama Kamu Mau

65 19 4
                                    

Aku ucapkan terima kasih, pada jiwa yang masih mau berjalan walau tertatih.


Kemarin, aku terjatuh karena tidak melihat jalanku dengan benar. Kakiku terluka karenanya, namun aku ingat, tujuanku adalah taman indah di depan sana.

Aku sudah berjalan terlalu jauh dari rumah, dan taman yang aku tuju sudah dekat. Aku bingung, apa yang harus aku lakukan? Kakiku terluka cukup parah, sepertinya patah. Jika aku kembali ke rumah, akan sangat jauh perjalanannya. Dan tak ada apapun di sana.  Jadi aku menatap ke depan, melihat taman yang dipenuhi dengan bunga, dan pohon yang berbuah. Jaraknya tidak sejauh rumah. Tapi masalahnya, aku bahkan tidak bisa berdiri dengan benar sekarang. Bagaimana aku bisa berjalan ke sana?

Perlahan, aku mulai berdiri, mengambil ranting panjang yang terjatuh di tanah. Lalu mulai berjalan dengan hati-hati. Butuh waktu lebih lama dari seharusnya, karena kakiku terluka. Tapi, jika aku tak meneruskannya, semua usahaku untuk mendapat buah yang terkenal akan kelezatannya itu, akan sia-sia.

Disaat aku berusaha keras untuk berjalan, aku merenung. Bukankah ini sama saja dengan jalan setiap manusia? Semua orang berjalan untuk mencapai masa depan. Dan di tengah jalan, mereka harus menghadapi ujian. Ada yang berbalik karena merasa tak sanggup mengahadapinya, dan ada juga yang tetap teguh dan menghadapi ujian itu, untuk melanjutkan perjalanannya dan mencapai kesuksesan.

Mereka yang berbalik tak pernah mendapatkan apa-apa selain luka, sementara yang bertahan mendapatkan masa depan yang cerah dan hidup bahagia.

Mendapatkan buah yang lezat, bukan tentang aku mampu atau tidak mampu, malainkan mau atau tidak mau. Begitupun dengan kesuksesan dan mimpi. Mewujudkan mimpi, bukan tentang mampu atau tidak mampu, melainkan mau atau tidak mau.



Pelukan untuk Diriku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang