Bu, semoga anakmu ini bisa menggapai mimpinya, dengan satu sayap yang tersisa, ya?!
Bu, aku kehilangan salah satu sayapku. Bagaimana aku bisa terbang hanya dengan satu sayap? Sayapku patah, karena terus dilempari batu runcing oleh mereka.
Bu, aku merakit sayapku dengan susah payah. Aku melakukannya sendirian, tanpa bantuan dari siapapun. Mengapa mereka sangat mudah merusaknya? Mengapa mereka tega melakukannya?
Bu, anakmu ini terlalu sering, dilempar batu runcing. Ada banyak luka, dengan darah yang mengering.
Bu, anakmu ini merindukan pelukanmu. Bisakah aku pulang? Dunia ini, tidak semenyenangkan seperti bayanganku waktu kecil.
Bu, dongeng yang sering engkau ceritakan tentang indahnya dunia, Mengapa yang aku lihat sekarang hanya dunia dengan ketidak adilannya?
Aku lelah terus memperbaiki sayapku. Pada akhirnya ia akan patah dan berdarah. Bukankah lebih baik aku terus bergerak maju? Dari pada berdiam di titik yang sama dengan penuh ragu dan pilu.Tidak ada yang memelukku di sini, padahal aku kedinginan seorang diri. Haruskah, aku memeluk diriku sendiri? Sebagai ganti, pelukan ibu yang tak bisa aku dapatkan saat ini.
Mereka jahat ya, bu?! Merusak sayap orang lain, agar sayapnya terlihat lebih indah.
Apakah aku harus tetap sabar dan pasrah? Bukankah aku sudah terlalu banyak, mengalah?!
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelukan untuk Diriku
Non-FictionBanyak orang diluar sana merasa lelah dengan semuanya. Mereka sibuk mencari hal yang bisa membuat mereka bahagia, dan membuat mereka tenang untuk menjalani hari-hari yang ada. Padahal, ada hal yang bisa mereka lakukan, untuk mendapat kebahagiaan dan...