Hati adalah kunci, jika hatimu mati maka kebaikan dan akhlakmu juga akan mati.
Aku melihat begitu banyak kasus pembulian di sekolah. SMA, SMP, bahkan tingkat SD pun telah banyak terjadi pembulian. Pertanyaanya, bagaimana itu bisa terjadi?Orang bilang, anak-anak yang membuli mendapat didikan yang salah dari orang tua mereka. Menurutku, pernyataan itu tak sepenuhnya benar, namun juga tak salah.
Lalu ada yang mengatakan, anak-anak itu tidak mendapat perhatian yang cukup dari orang tuanya, jadi mereka membuli agar diperhatikan oleh orang tuanya. Menurutku, pernyataan ini juga tidak sepenuhnya benar namun juga tidak salah.
Mengapa aku mengatakan demikian? Menurutku, kesalahan sebenarnya ada di hati mereka.
Mungkin orang tua mereka tidak salah mendidik, tapi mereka lupa mengajarkan cara berempati pada orang lain.
Banyak orang tua yang menyepelekan rasa empati, sehingga mereka tidak mengajarkannya pada anak mereka. Padahal, rasa empati adalah hal pertama yang harus ditanamkan dalam hati.
Saat hati mereka bisa berempati, mereka tak akan tega menyakiti orang lain. Saat hati mereka berempati, mereka tidak akan merendahkan orang lain. Orang yang membuli, tidak pernah merasa kasihan pada orang yang mereka bully. Mengapa? Karena mereka tak tau cara mengasihani, tak tau cara berempati.
Saat mereka tak berempati, mereka akan sangat sulit untuk menghormati atau menghargai orang lain. Apalagi anak seumuran mereka.
Empati, bukan hanya terhadap orang lain, namun juga terhadap diri sendiri. Saat aku berempati pada diri sendiri, saat itulah aku bisa lebih memahami diriku sendiri.
Jadi, ajarkan pada diri sendiri tentang empati. Agar hati tidak mati dan tetap berfungsi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelukan untuk Diriku
Non-FictionBanyak orang diluar sana merasa lelah dengan semuanya. Mereka sibuk mencari hal yang bisa membuat mereka bahagia, dan membuat mereka tenang untuk menjalani hari-hari yang ada. Padahal, ada hal yang bisa mereka lakukan, untuk mendapat kebahagiaan dan...