Bergantung pada manusia, seperti bersandar pada kayu lapuk di tepi jurang.
Aku pernah datang ke rumah seseorang dalam keadaan basah kuyup akibat hujan, kupikir ia akan memberiku handuk dan pakaian. Tapi, ia justru mendorongku hingga jatuh, karena tak ingin rumahnya kotor dan berantakan.
Aku kembali menerobos hujan, tak ada yang peduli atau merasa kasian. Orang-orang yang melihatku justru menatap penuh penghinaan.
Jika sudah begini, siapa yang harus disalahkan? Apa aku? Karena menerobos hujan hanya karena kepercayaan, atau ia? Yang mendorongku dengan penuh keangkuhan?
Tapi sebenarnya aku menemukan satu pelajaran berharga. Bahwa tak semua orang akan menerima, apalagi disaat aku tidak baik-baik saja.
Jadi untuk kedepannya, aku tidak akan bergantung pada siapapun. Karena sebenarnya, yang aku punya hanyalah diriku sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelukan untuk Diriku
Non-FictionBanyak orang diluar sana merasa lelah dengan semuanya. Mereka sibuk mencari hal yang bisa membuat mereka bahagia, dan membuat mereka tenang untuk menjalani hari-hari yang ada. Padahal, ada hal yang bisa mereka lakukan, untuk mendapat kebahagiaan dan...