PART 18 - Kembalinya Taeyoung Sunbae

103 14 0
                                    

Johnny meregangkan badan sambil berjalan menyusuri lapangan sekolah bersama kedua sahabatnya. "Uurgh!" Johnny membuka kedua lengan lebarnya yang mengeluarkan bunyi bagai sendi-sendi yang sedang patah. "Capeknyaa..."

"Hmm.." Yuta menguap lebar bagai singa. "sebentar lagi kita akan memasuki semester 2, sudah pasti kelas selesai lebih malam lagi,"

Taeyoung melirik jam di tangannya. Waktu sudah menunjukkan pukul setengah tujuh malam. Mereka bertiga berjalan lemas setelah selesai mengikuti kelas tambahan di sekolahnya. Langkah kaki mereka terseok-seok bagai ada sebuah batu besar terikat di pergelangan kaki tiga murid kelas 3 itu.

"Sebentar lagi aku harus hidup tanpa klub karate..." Yuta membuang nafasnya sedih. "bosan sekali.."

"Oh, aku kira kau tidak menyukai klub itu," ucap Johnny seenaknya. "kau 'kan sering membolos,"

"Hya siapa bilang!" Yuta mencoba mengklarifikasi, "saat ini sebagai sunbae, aku hanya membantu mereka latihan dan memberikan contoh sparing saja. Fokus kami ke para hoobae, makanya aku punya banyak waktu luang,"

"Iya, iya.." Johnny menerima penjelasan Yuta. "hya, tapi akhirnya Taeyoung segera keluar dari klub membosankan itu," ucap Johnny sambil tertawa.

"Aniyaa, jangan berbicara seperti itu, klub sastra tidak membosankan!" Seru Taeyoung.
"O? Kau mulai menikmatinya?" Yuta ikut menggoda Taeyoung.

"Mm.. setelah kuikuti, kurasa klub sastra tidak buruk," puji Taeyoung lagi. "aku dapat mengetahui karya sastra yang bagus, dan dapat mendengar puisi-puisi buatan klub sastra,"

"Mwoya, kau sekarang pandai berpuisi?"
"Bodoh," Taeyoung mendorong Yuta yang merangkul pundaknya. "aku masih belum bisa, pemilihan kata yang digunakan terlalu sulit,"

"Wooo, pria romantis.." goda Yuta lagi yang disambut dengan dorongan lagi oleh Taeyoung.

"Mmm... mungkin klub itu ada gunanya juga, kau menjadi puitis,"

"Hyaa," kini Taeyoung mendorong Johnny yang ikut menggodanya. "diam kalian,"

"Hahaha. Bercanda..." Johnny kini merangkul pundak Taeyoung. "maksudku, kau bisa gunakan ilmu itu untuk menulis lirik lagu, bagaimana?"

Taeyoung terdiam mendengar usulan Johnny. Taeyoung sudah pernah memikirkan hal itu sebelumnya. Selama berada di klub sastra, ia dikelilingi oleh murid dengan keahlian bersyair dan memiliki pengetahuan mengenai berbagai diksi yang bagus. Taeyoung cukup belajar banyak dari klub itu. Walaupun ia belum pernah sama sekali menghasilkan karya, namun ia telah belajar begitu banyak dari klub yang menampungnya setelah dirinya keluar dari klub band itu.

"Oh, Taeyoung ah, lihat ini," Yuta tiba-tiba berlari setelah mencabut poster yang tertempel di sebuah papan pengumuman di taman.
"Hya, kenapa kau seenaknya saja mencabut kertas itu?!" Seru Johnny dengan gerakan seperti akan menendangnya.

Taeyoung kemudian meraih kertas poster berwarna warni itu. Ia membaca setiap tulisan di sana. Itu adalah suatu pengumuman mengenai lomba band antar SMA yang akan diadakan di Seoul dengan waktu sekitar 3 minggu lagi. Taeyoung membaca setiap tulisan disana dengan seksama. Pendaftaran peserta tinggal dua hari lagi.

"Berikan ini pada Hendery," Taeyoung mengulurkan tangannya yang sedang membawa poster itu.

Johnny dan Yuta pun bertukar pandang dan menjawab kompak. "Tidak mau,"
"Hya.." Taeyoung terdengar kesal pada kedua temannya yang menolah permintaannya.

"Berikan sendiri. Mengapa harus kami?"

"Benar," angguk Johnny menyetujui penolakan Yuta. "berikan sendiri pada Hendery. Ajak dia untuk ikut perlombaan ini," Johnny menunjuk-nunjuk kertas di tangan Taeyoung. "kudengar kalian sudah baikan,"

[END] THE ZOO [FF NCT AESPA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang