Karina menutup mulutnya kala Jeno berhasil mendeskripsikan bagaimana kecelakaan yang dialami Taeyoung dan anggota klub nya. Jeno barusaja dengan jelas menceritakan kembali apa yang Johnny pernah sampaikan padanya. Tentang bagaimana seluruh anggota klub band yang mengalami penurunan nilai, tentang 'audisi' klub band, hingga kemenangan terakhir klub band di suatu perlombaan yang diadakan di Kota Paju.
"La..lalu?" Karina menutup mulutnya tak percaya dengan nasib menyedihkan seluruh anggota band.
"Hansol sunbaenim meninggal,"
"Omo!" Karina sekali lagi terkejut dengan apa yang disampaikan Jeno yang masih berjalan pelan berdampingan dengannya.
"Seluruh sunbae hingga supir mengalami luka-luka. Kai sunbae dan Taeyoung sunbae yang duduk di sisi kiri, mengalami patah tulang ringan di bahu, sedangkan Hansol sunbae, ia meninggal setelah dilarikan ke rumah sakit," jelas Jeno.
"Ba..bagaimana bisa..?"
"Itu karena mobilnya jatuh ke kiri, menimpa sunbae yang duduk dikiri. Lalu mobil mereka ditabrak lagi oleh mobil ketiga, jadi mobil mereka terbalik lagi dan terguling-guling," Jeno memperagakan gerakan mobil yang terguling dengan tangannya. "Hansol sunbae bahkan terguling sambil memeluk piala yang mereka sudah impikan," Jeno menghela nafas berat menatap langit, seolah Hansol bisa mendengar ceritanya. "kurasa itu piala besar yang ada di ruangan," ucap Jeno pada Karina yang pernah melihat piala besar milik klub band saat mereka bersamaan membantu Yangyang membersihkan ruang klub.
"Oh, yang besar itu ya? Yang didalam lemari,"
"Hya! Kenapa menangis?!" Seru Jeno yang menatap Karina setelah mendengar suara paraunya saat menjawab perkataan Jeno.
"Ha..habisnya..." Karina menyeka air matanya dengan jari jemarinya. "ini menyedihkan sekali...apakah karena itu klub band resmi dibubarkan?"
Jeno mengangguk. "Mereka pulang membawa kabar buruk yang menutupi kabar baik yang mereka terima. Pihak sekolah cukup terkejut dengan apa yang terjadi pada klub band. Kau tahu? Di ruang pemakaman, Kim ssaem tak henti-hentinya meminta maaf pada klub band dan kepada ibu Hansol sunbae. Kim ssaem merasa bersalah karena menuruti pihak sekolah yang melarangnya menemui klub band hingga ujian semester dilaksanakan. Johnny sunbae juga melihat sendiri, dengan tangan yang masih di gips, Taeyoung sunbae berada dalam ruang pemakaman bersama ibu Hansol sunbae seharian,"
"Taeyoung sunbaenim..." Karina menangis lagi seolah dapat merasakan perasaan Taeyoung saat itu.
"Kabar baiknya, nilai seluruh anggota band naik drastis, Taeil sunbae bahkan menjadi lulusan terbaik di jurusan Musik, tapi itu semua percuma, pihak sekolah tetap menutup klub band karena kejadian itu. Bahkan Kim ssaem mengundurkan diri dan memilih bekerja di sekolah lain," Lanjut Jeno, menceritakan akhir dari aktivitas klub band. "Johnny sunbae bilang, kalau Taeyoung sunbae tidak berhenti menyalahkan dirinya sendiri. Seluruh sunbae dari kelas 3 kemudian sudah tidak mengikuti kegiatan klub pada semester berikutnya, sedangkan Taeyoung sunbae dan Kun sunbae diharuskan mengikuti klub baru. Mereka kemudian sama-sama mengikuti klub sastra. Yah... Johnny sunbae bilang bahwa sebenarnya Kun sunbae hanya mengikuti Taeyoung sunbae saja, ia tidak ahli dalam bidang sastra,"
"Kurasa.... Kun sunbae ingin terus menemani Taeyoung sunbae untuk memastikan keadaannya," Karina berkata dengan suara pelan.
"Ya," angguk Jeno. "Johnny sunbae pernah mengajak Taeyoung sunbae ikut klub basket atau klub karate bersama Yuta sunbae yang juga temannya, tapi Taeyoung sunbae menolak. Semenjak kejadian itu, Taeyoung sunbae menjadi lebih diam dan tidak sering bercanda seperti dulu lagi. Johnny sunbae benar-benar melihat sosok yang berbeda darinya," Jeno mengulang cerita Johnny pada Karina. "hampir setiap jam istirahat, Kun sunbae datang ke kelas mereka hanya untuk mengajak Taeyoung sunbae bicara dan bercanda,"
"Hhhh..... Sayang sekali Kun sunbae harus pindah," komentar Karina yang masih ingat cerita Jeno bahwa Kun harus kembali ke Cina setelah ia naik ke kelas 3.
"Ya. Kun sunbae juga jadi akrab dengan Johnny sunbae dan Yuta sunbae. Mereka bertiga berusaha membuat Taeyoung sunbae berhenti bersedih,"
Jeno melihat Karina menangis lagi. Karina mendengar lanjutan cerita Jeno mengenai apa yang terjadi setelah Taeyoung dan bandnya kembali dari Kota Paju, ia mengatakan bahwa saat itu pihak sekolah memasang foto Hansol pada mading sekolah untuk mengenangnya. Piala besar itu juga pihak sekolah letakkan di ruang klub untuk mengenang prestasi Hansol. Ke-lima anggota band itu tidak sanggup memandang satu sama lain. Mereka akan otomatis teringat kecelakaan maut yang terjadi malam itu. Kecelakaan itu begitu tragis hingga dimuat di koran dan tv nasional. Pada malam itu, memang terjadi balap liar yang diikuti oleh pemilik mobi-mobil mewah di Kota Paju. Kejadian itu terlihat begitu jelas dari cctv yang terpasang di lampu lalu lintas yang berada dipinggir jalan.
Seluruh anggota band tidak bisa melupakan hal yang terjadi, para wali kelas bahkan menjadwalkan mereka untuk bertemu dengan guru BK agar mereka dapat sedikit tenang setelah semua yang mereka alami. Pihak sekolah pun segera mengunci ruang klub tanpa sepengetahuan mereka ber-lima. Tanpa saling bertemu kembali, klub band pun resmi bubar. Semua kembali sibuk dengan kegiatan sekolahnya. Hanya Kun yang kala itu semangat menemui satu persatu anggota band untuk menanyakan bagaimana keadaan mereka dan hanya untuk sekedar menghibur teman-temannya itu.
Jeno menghembuskan nafas beratnya. Ia selesai menceritakan kisah menyedihkan yang dialami sunbaenya. Jeno kemudian melirik Karina yang masih menangis dan berusaha mengusap air matanya. Dengan sikap ling-lung, Jeno membuka tasnya dan mengambil barang dari dalam sana.
"Hya..." panggil Jeno pada Karina sambil masih berjalan berdampingan. "nih," Jeno memberikan handuk kecil berwarna putih.
Karina hanya diam memandang handuk itu. "ini... handuk bekasmu.."
"Hya ini bersiih!" Jeno tiba-tiba berseru tinggi mendengar Karina yang terlihat ragu menerima perhatiannya.
"A..aku tahu," Karina ikut meninggikan suaranya yang masih parau sehabis menangis. "hanya saja... aku sering melihat kau membawa handuk ini saat latihan di klub basket.." jelas Karina yang menggunakan aula olahraga yang sama dengan klub basket.
"Ani....! Aku punya banyak handuk seperti ini! Ini bersih!" Seru Jeno lagi. "lihat itu lengan seragammu sudah basah, nih pakai!" Jeno menempelkan handuk kecil itu pada wajah Karina.
"Aduh!" Seru Karina kaget saat ia tidak bisa bernafas sejenak karena tertutup oleh handuk Jeno. "go..gomawo,"
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] THE ZOO [FF NCT AESPA]
FanficSekolah yang sempat menghentikan kegiatan klub band karena kisah di masa lalu, tidak menghentikan semangat Hendery untuk kembali membentuk sebuah band. Namun apa jadinya jika ia hanya menemukan satu anggota yang mau menjadi bagian dari bandnya? Apa...