3.Kehidupan Baru Indo

485 34 13
                                    

Suasana pagi terasa Damai. Suara burung terdengar embun pagi membasahi bumi. Kedamaian itu tak berlangsung lama, sampai terdengar suara teriakan dari salah satu kamar personifikasi merah putih.

"Woi bangun!! Dasar kebo!! "

Teriakan mengelar itu berasal dari negeri jiran. Pemuda itu berkacak pinggang didepan kasur pemuda yang terlihat nyenyak mengarungi pulau kapuk. Air mancur mengalir membasahi bantalnya, terlihat tak terganggu dengan teriakan saudaranya.

Malay semakin kesal melihat abangnya yang tak menggubris teriakannya.

"Woi Phil aku minta air segayung!! " Perintah Malay pada Phil yang di sampingnya.

"Siap bos! " Hormat Phil kemudian ngacir ke kamar mandi di kamar Indonesia.

Alih-alih membawa segayung, Phil justru datang dengan setimba hitam di tangannya. Malay menerima ember itu dan mengguyur semua isinya ke Indo. Indo segera membuka matanya, dengan panik dia duduk. Kaos putihnya basah kuyup tak terkecuali wajah dan kasurnya.

"Anjing! bocor kah? "

Dia mendongak memandang langit-langit kamarnya, tak ada satupun tetesan air di atasnya.

"Eh sekarangkan musim kemarau, bangst Mal lo ya yang nyiram gue? "

Indo memandang sepupu sekaligus adiknya itu dengan kesal.

"Apa? Itu kan salah kau sendiri! Siapa suruh ngebo gak lihat tu udah jam enam?!!" Balas Malay galak.

"Bangke! baru jam enam! lo udah kayak emak-emak bangunin anak gadisnya yang bangun jam sepuluh aja! "

"Memangnya kau gak sekolah, setan?!"

"Kita masuk jam delapan jingan."

"Kalau di keluarga kita jam enam udah harus bangun, setan. Kau udah masuk keluarga sini ya patuh sama aturan. "

"Aturan dibuat untuk dilanggar."

"Anak anjing!!"

Kesabaran Malay yang bagai tisu dibagi 7 itu membuat wajah Malay merah penuh emosi.

"Sudah-sudah Kuya, lebih baik kuya mandi! perjalanan ke sekolah membutuhkan waktu yang lama belum lagi persiapan Kuya, " Ucap Phil melerai mereka.

"Kuya harus segera siap-siap karena Kuya akan bersekolah hari ini."

Ucapan Phil membuat Indo teringat hari ini sudah saatnya dia bersekolah abaikan perkataan Malay tadi, dia kan asik debat makanya lupa kalau Malay udah bilangin.

Terhitung sudah seminggu Indo tinggal di mansion Astera milik keluarga Asean. Nama belakangnya berganti menjadi Astera (singkatan dari ASia TEnggaRA), namanya berubah menjadi Indonesia Dirgantara Astera.

Indo mengerucutkan bibirnya, dia menerima handuk dari Phil dan mengacungkan jari tengahnya ke arah Malay.

"Kau!!! "

Malay melotot, timba di tangannya hampir melayang jika tidak ditahan Phil. Phil menahan tubuh Malay dari belakang, tangannya melingkar di pinggang Malay menahan amukan Malay.
Phil tertawa kaku.

"He... He.. He.. Mal ayo kita keluar biarkan Kuya bersiap-siap. "

Mereka memang sudah siap hanya tinggal turun untuk sarapan.

"Jangan lama-lama Kau mandi,njing!! Gak usah luluran Kau kaya mau ritual aja Kau!! " Teriak Malay.

"Bacot Setan!! "

Balas Indo dari kamar mandi. Sebelum pertengkaran berlanjut, Phil segera menyeret Malay keluar dari kamar Indo.

••

Aku Akan Selalu Melindungi KalianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang