10. Sahabat dari utara

344 39 4
                                    

"Lari woy lari!! "

"Indo Bangsatt!! Kau habis ngapain Setan?!! "

"Ya mana gue tau,Anjing!! Tu anjing main ngejar gue! "

"Gue anteng lho padahal. "

"Halah Tai! Kau anteng! Kau bernafas aja udah bikin kesal orang!! "

"Ih jahat."

"Astaga...Kuya..."

Nafas Phil sudah ngos-ngosan, dia menoleh kebelakang sosok itu semakin mendekat. Dia mengalihkan pandangannya ke depan dimana kedua abangnya tengah berdebat sambil berlari. Dia kagum dengan kedua abangnya yang masih bisa berdebat padahal sedang berlari kencang, sedangkan dia berkata satu kata sudah sulit.

Malay menoleh kebelakang, sosok anjing berwarna hitam dengan penampilan menyeramkan tengah mengejar mereka sembari menggonggong. Dia menarik tangan Phil yang merasa kakinya hampir copot, mengajaknya berlari bersama.

Entah bagaimana dan darimana tiba-tiba Indo dikejar oleh anjing hitam itu. Tentu saja Indo berlari menghindari anjing tersebut, namun sialnya anjing itu mengejarnya. Sementara kedua adiknya yang selalu menempel dengannya itu pun ikut berlari ketika anjing itu mendekat kearah mereka.

Indo semakin mempercepat larinya begitupun dengan Malay sembari menyeret Phil yang jiwanya melayang. Mereka berlari memutari lapangan yang luas itu.

Dari kejauhan terlihat beberapa siluet dihadapan mereka. Indo semakin meningkatkan kecepatannya ketika dia melihat sosok yang dikenalinya.

"Tolooongg Rusky!!" Teriak Indo ketika mereka sudah dekat, membuat beberapa sosok itu menoleh serentak.

Sosok yang mengenakan topi ushanka merentangkan tangannya menangkap tubuh mungil Indo yang melompat kearahnya.

Kaki Indo melingkar di pinggang sosok itu, sementara tangannya mengalung dilehernya. Tangan sosok itu memegang punggung Indo mencegah bocah pecicilan itu jatuh. Malay bersembunyi di balik punggung Singa, sementara Phil memeluk lengan S.K yang kebetulan berjalan disekitar sana.

"Ada apa? "

Sosok tinggi yang dipanggil 'Rusky' itu bertanya ketika telinganya menangkap deru nafas Indo yang tidak beraturan begitupun kedua adiknya. Sosok dengan nama lengkap
'Rusia Gardariki Vikesha' itu mengusap punggung Indo menenangkan dirinya yang sedikit gemetar.

Sebelum menjawab Indo mengatur nafasnya yang berantakan.
"Kita habis dikejar sama-"

Guk.... Guk... Guk...

"HUAAA ANJING!!!! " Teriak Indo mengeratkan pelukannya pada leher pemuda bersurai putih tulang itu.

Netra sapphire milik Rusia melirik ke arah seekor anjing hitam yang perlahan mendekati mereka.

"Suara anjing itu terdengar aneh. Dia seperti....... Ketakutan? " Ucap China, pemuda bersurai merah sepunggung diikat rendah itu mendengar gonggongan anjing yang aneh baginya.

"Kok malah lo sih yang takut, anjing! Harusnya guelah! Gak ada angin gak ada hujan gak ada seblak main ngejar aja lo!! " Oceh Indo sambil melirik anjing itu.

Tiba-tiba mereka dikagetkan dengan teriakan seorang gadis.

"Dasar anjing biadap!! Kemari kau!! Akan kujadikan kau anjing guling!! "

Perlahan siluet gadis itu mendekat. Terlihat seorang gadis bersurai merah hampir mirip China yang mengucir rambutnya ponytail dengan jepit bintang menahan poninya. Tangan gadis itu mengangkat sapu lidi nya tinggi-tinggi. Aura hitam menyeramkan terlihat disekitarnya.

"Viet.... "

Ya dia Viet.

Sang pelaku yang membuat anjing itu ketakutan, penyebab awal terjadinya tragedi marathon keliling lapangan ini.

Begitu Viet melewati mereka, Singa segera menahan Viet. Sementara anjing hitam itu menghilang entah kemana menghindari amukan Viet.

"Lepas Bang! Biar anjing biadap itu aku bunuh!! Berani sekali dia merusak tanaman yang selalu ku jaga!! "

Viet memberontak ketika kerah baju belakangnya ditarik oleh Singa. Sapu lidi nya direbut oleh China sebelum terjadi adegan kekerasan.

"Kalem dek kalem." Tegur Indo merasa ngeri.

Mendengar suara kakak ketiganya membuat Viet berhenti memberontak. Perlahan-lahan aura menyeramkannya menghilang. Setelah merasa Viet tenang, Singa melepaskan kerah adik perempuannya itu.

Setelah terlepas, Viet berbalik melihat ke arah Indo yang masih bergelantungan di badan Rusia. Melihat itu sontak Viet tertawa.

"Hahaha Indo, sedang apa kau? Bergelantungan seperti monyet."

Indo cemberut ketika mendengar ledekan adik ketiganya itu.
"Ini gara-gara itu anjing ya! Senam jantung gue pagi-pagi! "

"Ngeri juga lo ya Viet. Anjing aja takut sama lo. Muka lo mirip setan soalnya."

Viet kembali kesal karena mendengar ucapan Indo. Dia meraih Indo namun sayang tangannya tak sampai, Rusia setiang itu rupanya.

"Utamakan berkaca ya anak setan!! "

"Udah kok, muka gue keliatan makin cakep. " Ucap Indo narsis.

Perempatan jalan di dahi Viet semakin banyak. Dia menarik-narik celana Indo dengan susah payah mencoba menurunkannya dari gendongan Rusia.

"Woi! Woi! Pelecehan ini namanya."

Pelukan Indo pada Rusia semakin erat. Pelukan itu membuat Rusia sedikit sesak.

"Rusky tolong bestiemu yang dianiaya ini."

Rusia menghela nafas menghadapi drama yang tidak jelas genrenya apa ini. Rusia menatap tepat ke netra zamrud Indo, sahabat mungil yang sudah dianggap adiknya itu mengulas cengirannya.

"Baiklah." Mengerti arti tatapan Rusia, Indo menghentikan dramanya. Dengan perlahan Rusia menurunkan Indo. Begitu kakinya menapak di tanah, jambakan di surai merah darahnya datang. Tentu saja pelakunya si Viet.

"Akh! Viet sakit oi!! Aduh kepala gue rasanya mau copot cok!! " Pekik Indo dengan jambakan itu. Viet menjambak rambutnya dengan tenaga yang tidak main-main.

"Kau nemu itu anak dimana Rus? Kok kayak setan." Ucap Malay melihat tingkah kedua saudaranya yang bersurai sama itu.

"Di rumah kosong." Jawab Rusia jujur.

"Oalah pantes, penghuninya ternyata. Aku kasihan denganmu Rus ketempelan setan seperti dia." Ucap Malay berlagak prihatin.

"Sudah biasa."

"Aiya.. Ternyata masih ada adegan kekerasan. " Ucap China tertawa kecil.

"Jangan kau jadikan ini untuk ladang uangmu China." Ucap Singa yang sudah hapal dengan tabiat China yang senang memanfaatkan keadaan apapun untuk menumpuk pundi-pundi uangnya.

"Ah.. Ketahuan ya? "

China merasa kikuk, niatnya terbaca oleh Singa. Awalnya dia ingin mengadakan taruhan dengan menjadikan Indo dan Viet objeknya. Tapi sepertinya itu harus di urungkan.

Kakak kedua mereka tentu saja tidak terima jika adiknya dijadikan  perantara untuk mendapatkan uang oleh kokoh yang licik itu.

Sungguh pagi yang luar biasa bukan?

Bersambung~~

Aku Akan Selalu Melindungi KalianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang