5. Kelas XI' 4

388 33 14
                                    

Indo menghela nafas berat layaknya orang kebanyakan utang. Hal itu tentu menarik perhatian seorang pemuda bersurai perak bercampur biru, beberapa helai di poninya berwarna merah. Pemuda yang duduk dibelakang bangku Indo itu menyenggol pundak Indo, membuat Indo membalikkan tubuhnya menghadap belakang.

"Halo!kamu murid baru ya?" Tanya pemuda itu. Indo membalas senyuman sang pemuda.

"Ya aku murid baru." Jawab Indo. Pemuda itu memandang Indo dengan antusias.

"Wah jadi kamu murid baru itu ya. Salam kenal namaku South Korea, panggil saja S.K! aku dari keluarga Asia Timur. Nama keluargaku Estasia." Ucapnya memperkenalkan diri dengan semangat.

"Senang berkenalan denganmu S.K! Namaku Indonesia, panggil saja Indo. Aku anak pungut keluarga Asia Tenggara seminggu yang lalu. Seperti yang kamu ketahui nama keluargaku Astera." Ucap Indo di selingi candaan.

"Indonesia ya? Nama yang bagus." Puji S.K.
"Ya iyalah! Emak gue gitu lho ngasih nama estetik." Ucap Indo sambil membusungkan dada dan menepuknya berlagak bangga. S.K tertawa, dia tidak mempersalahkan tingkah Indo karena dia tau Indo hanya bercanda.

"Ah, ngomong-ngomong 'emak' itu apa?lalu 'gue' itu apa?" Tanya S.K penasaran, dia baru mendengar kata itu.

"Emak itu ibu di bahasaku kalau di bahasamu itu eomma. Kalau gue itu bahasa Jakarta artinya aku." Jelas Indo.

"Jakarta itu salah satu provinsi di tempatku." Lanjut Indo. Mata S.K berbinar, dia baru tau itu!

"Ah aku baru sadar, kenapa kamu tau kata ibu di tempatku?"

Indo tertawa kecil. "Mungkin karena aku baca buku?"
S.K mengangguk, dia sama sekali tidak curiga.

"Ngomong-ngomong bicara seperti kamu biasanya saja. Pasti sulit bagimu memaksakan bahasa lain." Ucap S.K pengertian. Dia tau dari bicara Indo yang kaku saat menggunakan kata 'aku-kamu'.

"Kalau gitu lo juga boleh manggil gue seperti biasanya, gak usah terlalu formal kalau sama gue." Balas Indo.
S.K menanggapi perkataan indo dengan anggukan.

Merekapun melanjutkan pembicaraan mereka. Dari pembicaraan mereka Indo tau kalau S.K anak ke empat dari sembilan bersaudara. Dia satu keluarga dengan Nekomi dan Japan.

Meski usianya baru 16 tahun, S.K sudah berkerja. Dia berkerja sebagai seorang idol. Sifatnya hampir sama dengan Indo yaitu ceria,ramah dan sedikit narsis.

S.K bercerita bahwa N.K yang sekelas dengan Japan dan dia adalah saudara kandung. Hubungan mereka tidak bisa dikatakan dekat namun tidak juga dikatakan jauh. Seingat S.K, hyung nya itu sosok yang terbuka padanya dulu, entah apa yang dialami oleh hyung nya itu sehingga dia menjadi sosok tertutup dan bersikap dingin kepada semua orang termasuk dirinya.

Ditengah pembicaraan mereka, Nekomi yang merupakan teman sebangku S.K ikut menimbrung. Dia juga menceritakan beberapa hal kepada Indo seperti hubungannya dengan Japan itu saudara kandung serta pekerjaannya sebagai penulis manga.

"Jadi di keluarga Estasia hanya lo sama Japan-senpai yang saudara kandung, S.K dan hyungnya juga saudara kandung sementara saudara kalian yang lain adalah saudara angkat?" Tanya Indo menyimpulkan.
Nekomi dan S.K mengangguk serentak. Indo mengangguk-angguk mengerti.

"Kalau di keluarga gue,Astera. Gue,bang Singa,Malay sama Brunei itu sepupuan dari pihak bapak. Sama yang lain sih mungkin masih saudaraan tapi udah jauh. Mungkin ada yang nenek buyut kami kakak-beradik, mungkin juga diatasnya." Kini giliran Indo menceritakan tentang keluarga barunya.

"Wah, jadi kalian aslinya masih satu darah. " ucap Nekomi berbinar. Indo tertawa melihat wajah Nekomi yang menggemaskan.
"Iya."

"Keren sekali." Ucap S.K.
"Ah biasa aja, keluarga kalian juga kan aslinya masih satu keturunan."
Balas Indo.
"Iya juga sih."

Aku Akan Selalu Melindungi KalianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang