Suara tetesan air jatuh membasahi bumi. Angin menggoyangkan dedaunan. Langit tengah menangis, menangisi sosok-sosok yang dibawah tubuhnya mengalir darah yang tercampur air hujan.
Tak jauh dari mereka berdiri sosok yang memandang tubuh-tubuh mereka dengan tatapan nanar. Angin menerbangkan beberapa helai merah putih sebahunya, netra zamrudnya menatap kosong, pupilnya mengecil.
Tubuhnya di penuhi bekas-bekas luka, beberapa diantaranya masih mengalirkan darah. Poninya menutupi dahinya karena air hujan.
Beberapa orang selamat walaupun tak ada satupun dari tubuh mereka yang bersih dari luka, meski begitu mereka melebarkan senyum mereka pada Indo.
"Akhirnya tuan Indonesia...akhirnya.. Akhirnya kami bisa membawa anda keluar, " ucap salah satu dari mereka, matanya kirinya terdapat luka sayatan, darah mengalir di pipinya.
Tubuh Indo bergetar, nafasnya tercekat.
"Kenapa kalian melakukan ini? "
"Apa maksud tuan? Anda adalah negara kami, tentu saja kami memperjuangkan Anda," jawab seorang pemuda yang wajahnya penuh dengan debu dan darah sama seperti pemuda lainnya.
"Kenapa kalian sampai seperti ini? Lihatlah kalian sampai terluka dan meregang nyawa. Seharusnya kalian turuti saja mereka, kalian pasti tidak sampai meregang nyawa hanya untuk Country tidak berguna seperti aku ini,"ucap Indo.
"Apa yang anda bicarakan! Kami tidak sudi tanah kelahiran kami berada di tangan para penjajah brengsek itu!! Kami ingin merdeka!! Kami ingin Anda terbebas dari tangan penjajah bajingan itu!! " salah satu dari mereka berteriak dengan marah, tidak terima dengan perkataan sang Country.
"Pilihan kami hanya ada dua, MERDEKA ATAU MATI!!!"
"Tuan Indonesia, kami seluruh rakyat di penjuru Nusantara terutama kaum pemuda siap jiwa raga membela anda, merebut anda dari tangan besi seperti mereka!! INDONESIA HARUS MERDEKA!!! Jangan katakan anda Country tak berguna, Anda adalah tanah air kami, tanah di mana nenek moyang kami dilahirkan, tanah dimana anak cucu kami dibesarkan, tanah yang kami bela sampai titik darah penghabisan!! "
"Bahkan sampai bendera putih ini bernodakan darah kami merubahnya menjadi merah-putih, tak sedikitpun kami akan menyerahkan Anda pada kolonial-kolonial brengsek itu!! Kami tidak akan menyerah sampai titik darah penghabisan!! "
Tubuh Indo bergetar hebat, oksigen seolah tercuri dari paru-paru nya. Dia merasakan pipinya basah, matanya perih, Indo memegang pipinya tersentak ketika menyadari air mata mengalir bercampur air hujan.
Dia memandang pemuda-pemuda yang menyunggingkan senyuman lebar mereka, seolah tak peduli dengan luka, darah, maupun debu di sekujur tubuh mereka.
"To-Indo*."
*To-Indo (Hindia-Timur) adalah
nama yang disematkan oleh Pemerintah Jepang untuk
menyebut Indonesia pada masa penjajahannya yaitu
tahun 1942-1945.
Nama ini digunakan secara resmi oleh pemerintah Jepang hingga Indonesia merdeka.
(Sumber:https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20240808105526-569-1130639/nama-nama-indonesia-sebelum-merdeka-sejarah-dan-maknanya/amp)Panggilan itu membuat para pemuda itu mengendurkan senyuman mereka dan bersikap waspada. Bambu runcing bahkan senjata rampasan ditodongkan ke arah sang pemanggil. Mereka menarik Indo, untuk berdiri di antara mereka, menghalangi sosok melihat sang country merah putih.
Sosok itu seorang country mengenakan topi Ryaku Bou* dengan kain panjang menutupi lehernya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Akan Selalu Melindungi Kalian
Fanfiction(Cover bukan punya Saya) Keluarga ASEAN kedatangan Country baru. Sosok Country merah Putih yang ceria. Sosok yang barbar sekaligus santuy. Senang sekali menjahili Saudaranya sampai mencak-mencak kesal. Kehadirannya membuat warna baru di keluarga y...