Ugh
Suara lenguhan terdengar, perlahan kedua mata itu terbuka memperlihatkan netra sapphire yang jernih.
"Oh, udah sadar ni anak."
Terdengar suara disampingnya, gadis itu menoleh. Salah satu Abangnya duduk disamping kanan kasurnya sembari memegang sebuah buku, sesuatu yang mustahil dilakukan abangnya itu.
"Lo ngerasain apa dek?"
Pemuda itu meletakkan bukunya kemudian mengusap dahi gadis itu, menyingkirkan poni yang menghalangi.
"Bang Indo," Lirih gadis itu, Laos.
"Uhm kepalaku pusing. "
Indo mengambil kotak P3k yang diletakkannya di meja dekat kasur Laos. Dibukanya kotak itu dan mengambil minyak kayu putih.
"Apa itu? " Tanya Laos penasaran, dia baru tau ada obat kecil berwarna hijau dikotak P3k.
"Oh ini? Si kecil yang menjadi pertolongan pertama kalau masuk UKS." Jawab Indo.
"Minyak kayu putih, ditempat gue Obat ini paling manjur, kalau nggak balsem. Tapi berhubung balsem terlalu panas pakai ini aja." Ucap Indo menuangkan beberapa tetes kemudian mengusapkannya pada pelipis Laos yang masih berbaring.
"Udah bisa bangun kan? Coba duduk dulu."
Laos langsung menurut. Indo mengambil karet kemudian mengikat rambut Laos secara asal-asalan yang penting lehernya terlihat.
Indo mengusap leher Laos yang terlihat membiru. Dia mengambil salep kemudian mengoleskannya.
"Tadi Adek pulang sama siapa bang?" Tanya Laos sedikit meringis sakit.
"Sama abang. Naik mobilnya Rusky tadi."
"Tadi lo kenapa, dek? Kok kehutan?"
Tanya Indo."Oh tadi? Tadi Adek ngantuk jadi gak sengaja ketiduran hehe," Jawab Laos yang tentunya berbohong.
"Lo itu gak berani kehutan, dek, lagipula mana ada orang tidur di hutan apalagi leher memar gini. Udah gak usah bohong. Nanti digigit kambing ompong."
Laos meringis. Dia ingin membuka suara namun dia urungkan. Paham dengan keraguan Laos, Indo memeluk tubuh adik bungsunya dengan lembut.
"Udah ngomong aja gak apa-apa."
Laos masih ragu, namun pelukan hangat Indo membuatnya merasa nyaman. Dia membuka mulutnya mencoba bercerita.
"Tadi adek lewat taman ngechat kak Thai, terus tiba-tiba datang 3 orang. Katanya mereka mau ngomong sama adek, terus diajak ke hutan. Pas adek tanya ngapain kesana tiba-tiba perut adek ditendang," Cerita Laos.
"Bentar. Ditendang? "
Laos mengangguk. Indo terdiam, sorot matanya tiba-tiba menggelap.
"Terus mereka ngasih peringatan sambil mencekik leher adek. Kata mereka peringatan buat Abang, tapi adek gak tau yang mereka maksud abang yang mana. Terus adek udah sulit buat nafas, akhirnya pingsan," Lanjut Laos.
"Emangnya mereka siapa, bang Indo? Yang mereka maksud itu siapa? Abangnya adek kan banyak."
"Terus kenapa mereka harus mendatangi adek? Cuma buat ngasih peringatan."
Tubuh Laos bergetar, perlakuan mereka membuat Laos mengingat masa lalunya. Laos mengeratkan pelukannya pada Indo, samar-samar Indo menangkap suara isakan lirih.
"Dek?"
"Takut.. Mereka menakutkan... Adek takut..," Isak Laos sedikit terendam di dada Indo.
"Sstt.. Abang disini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Akan Selalu Melindungi Kalian
Fanfiction(Cover bukan punya Saya) Keluarga ASEAN kedatangan Country baru. Sosok Country merah Putih yang ceria. Sosok yang barbar sekaligus santuy. Senang sekali menjahili Saudaranya sampai mencak-mencak kesal. Kehadirannya membuat warna baru di keluarga y...