4. Pemuda bersurai Perak

418 33 5
                                    

Indo mematung ketika dia berbalik untuk melihat sosok yang telah ditabrak olehnya. Sosok itu membungkuk mengambil buku yang tak sengaja terlepas dari genggamannya karena terkejut ditabrak Indo.

Sosok itu berdiri kemudian melihat ke arah Indo. Seorang pemuda bersurai perak terlihat di pandangan Indo. Pemuda itu membungkuk 45°.

"ごめんなさい、うっかりぶつかってしまいました
Gomen'nasai, ukkari butsukatte shimaimashita
(maaf, saya tidak sengaja menabrak anda) " Ucap pemuda itu sopan.

Entah dorongan dari mana Indo reflek ikut membungkuk.
"ああ、いいえ、あなたにぶつかったことを謝るのは私です。
Ā, īe, anata ni butsukatta koto o ayamaru no wa watashidesu.
(Ah, tidak,saya yang seharusnya minta maaf karena telah menabrak anda. ) "

Netra Indo membola, bagaimana bisa dia mengerti bahasa pemuda itu bahkan bisa membalas dengan bahasa yang sama.

Pemuda itu bangkit dari acara membungkuknya diikuti Indo. Netra Crimson bertemu dengan netra zamrud. Indo kembali mematung ketika wajah itu terlihat jelas. Pemuda itu tak kalah terkejut, mereka berpandangan sejenak sebelum suara Malay membuyarkan mereka.

"Maafkan bocah itu Japan. Matanya memang tidak dipakai. "

Indo cemberut sembari melirik Malay tajam, Malay acuh ketika mendapati lirikan tajam Abangnya itu. Pemuda yang dipanggil Japan itu hanya tersenyum tipis.

Suara seseorang dari dalam kelas XI'4
terdengar. Seorang gadis bersurai perak di ikat dua rendah muncul dari balik pintu. Wajahnya begitu mirip dengan Japan. Telinga kucingnya bergerak, netra Crimson yang mirip dengan Japan mengerjap bingung saat memandang mereka yang berdiri didepan pintu layaknya satpam.

"Ara-ara~ Nii-chan? Ada perlu apa kemari? " Tegur gadis itu sembari tersenyum.

Japan menoleh ke arah adik kandungnya itu, dia menghadap ke arah adiknya sembari memberikan Buku tebal yang sedari tadi ada di genggamannya.

" Kamu melupakan buku sejarah mu, Neko-chan. "

Gadis yang bernama  Nekomi mengerjapkan matanya lalu tersenyum manis.

"Benarkah? Arigatou Nii-chan! ! " ucap Nekomi senang kemudian mengambil buku yang tebal setebal dosa kita itu.

Nekomi menoleh ke arah Maphilindo, netranya tertuju kearah sosok pemuda yang asing baginya.

"Ara-ara~ anak baru ya? " Sapanya.

"Namaku Nekomi. Salam kenal ya! "

"Dan ini Kakakku Japan. Dia kelas XII'2. "

Japan tersenyum kepada Indo,Indo tersenyum membalas sapaan itu. Tanpa disadari oleh mereka terdapat tatapan ganjil di kedua netra kedua personifikasi negara merah putih itu.

"Halo, namaku Indonesia saudara baru Malay dan Phil.
よろしくお願いします
[yoroshiku onegai shimasu]
(Senang bertemu dengan mu, )" ucap Indo mengulurkan tangannya, Nekomi menerima uluran tangan itu.

"Ara-ara~ kau bisa bahasa kami ya?  Darimana kau belajar? " Tanya Nekomi penasaran.

Japan menyentuh tangan Nekomi mengisyaratkan kalau pertanyaannya tidak sopan. Mereka baru saja kenal tidak baik menanyakan hal yang berkaitan dengan privasi. Nekomi memandang kakaknya membalas isyarat itu.

'Tapi aku rasa itu bukan hal yang menyangkut privasi, Nii-chan. '

Begitu maksud dari tatapannya.
Japan menggeleng tipis dan balas tatapan Nekomi.

Aku Akan Selalu Melindungi KalianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang