6. Palestina

361 32 21
                                    

Terhitung sudah dua minggu Indo masuk sekolah. Tidak ada satu pun yang tidak kenal dengan seorang Indonesia. Dari organisasi, country sampai satpam sekolahpun kenal dengannya. Tentu saja dia terkenal sebagai country paling ceria dan nakal.

Pagar belakang sekolah setiap hari menjadi jalan masuk padahal gerbang depan selalu terbuka lebar.
'Biar memicu adrenalin' katanya. Seperti saat ini, Indo tengah melompati pagar setinggi 4 meter itu.

"Nak Indo? Turun dari sana lagi," tegur seorang pria berseragam hansip sembari menggeleng tidak habis pikir dengan anak jelmaan monyet ini. Padahal dia berangkat cukup pagi, gerbang depan juga masih terbuka, kenapa harus memanjat pagar layaknya maling? Sungguh anak angkat dari Asean ini lain dari yang lain.

Indo mendaratkan kakinya di atas rumput. Dia cengengesan ketika mendapatkan tatapan tajam dari satpam yang belakangan ini dekat dengannya.

"Hehehe pagi pak. Biasalah, kalau ada yang susah kenapa harus yang mudah," Jawabnya.

Mungkin sebagian readers bertanya-tanya bukannya Indo ini punya sayap ya ? Tapi sekali lagi Indo bilang....

Kalau ada yang susah kenapa harus yang mudah?

Sungguh prik bocah satu ini, Negara kita tuh.

Satpam itu menghela nafas, capek dengan kelakuan Indo yang aneh bin ajaib itu. Apa karna dah biasa jadi tarzan ya? Makanya gak afdol kalau gak manjat-manjat dulu?

"Ini pak nasgor spesial buatan Indo," ucap Indo sambil menyerahkan sebungkus nasi goreng pada satpam itu.

Satpam itu tidak langsung menerima melainkan dia memandang bungkusan itu dengan tatapan menyelidik, takut kembali dijahili oleh country merah yang berwajah manis tapi kelakuan penghuni neraka jahanam di depannya ini. Cukup dua kali saja dia dijahili, dia tak mau kembali dijahili anak setan ini. Dia masih ingin berumur panjang tanpa harus kena serangan jantung.

"Tenang aja, nggak Indo kasih racun kok. Tapi agak pedes dikit nggak papa ya? "

Mata satpam itu menyipit curiga. "Sedikit bagimu itu beda sama sedikitnya saya. "

"Aman kok aman. Indo gak mau dimarahin sama kak Thai lagi, "ucap indo.

"Diterima dong pak! Nggak baik lho nolak rezeki~"

Akhirnya satpam itu menerima bungkusan itu. Lumayan kan dikasih makanan gratis.

Setelah memberikan bungkusan itu Indo pamit menuju kelasnya. Indo melewati lapangan sembari bersiul, tangannya dimasukkan ke saku celananya. Tak jauh darinya terlihat China yang memakai rompi kesiswaan, di sampingnya terdapat Malay dan Japan yang tengah mencatat sesuatu.

"Malay adikku tercintahh!!"teriak Indo berlari ke arah mereka.

Tentu saja teriakan nya menarik perhatian Country lain. Malay menutup wajahnya dengan lengan mencoba menyembunyikan wajah malunya.

'Gak kenal sumpah!!'

Indo melompat memeluk Malay.
" Pagi adikku~ nungguin ya? "

Malay melepas pelukan Indo dengan paksa.
"Siapa juga yang nungguin kau?! geer!"Ucap Malay memalingkan muka.

Indo tak membalas, dia menoleh ke arah China dan Japan yang terlihat asik menulis, dia tersenyum menyapa.

"Selamat pagi senior China, Japan-senpai!"

"Pagi Indo. Seperti biasa kau semangat ya," Balas China tersenyum. Sementara Japan tersentak, kemudian menoleh ke Indo. Ah apa dia terlalu fokus hingga kedatangan Indo tidak disadarinya?

"Selamat pagi juga Indo-san," Balas Japan.

"Tentu dong! always ganbatte!"
Balas Indo membalas perkataan China dengan bahasa campuran. "Bahasa apaan itu?!"protes Malay.

Aku Akan Selalu Melindungi KalianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang