Aku terduduk diam diatas kasur ku, pikiranku kemana-mana saat ini, rasa ingin tau siapa wanita itu."Ternyata dugaan aku salah, kayanya emang gamungkin kalo ibay suka sama aku, dia tampan keren, banyak siswi disekolah juga yang menyukainya, bahkan lebih cantik dari aku, jadi mungkin saja salah satu dari mereka,"
Bukannya membela diri, malah semakin membuat remuk hati, tidak apa setidaknya aku sadar diri, bukan menyombongkan atau membanggakan diriku sendiri. Biarkanlah dia memilih pasangan yang tepat untuknya, aku juga bisa mendapatkan yang lebih darinya, menunggunya 3 tahun hanya terbayar sia-sia, bodohnya aku selalu setia dan tidak mengijinkan orang lain masuk kedalam hatiku selain dia.
"Ah udahlah, dari pada mikir yang enggak-enggak, mending mandi" gerutuku.
Aku mengambil anduk dan masuk ke kamar mandi yang kebetulan kamarku tersedia kamar mandi khusus, jadi aku tidak perlu keluar untuk mandi.
Beberapa saat aku menyelesaikan mandiku, memakai kaos pink selutut dengan celana jeans pendek sepaha. Aku duduk di kursi rias dan melihat wajahku dipantulan kaca.
"Aku sejelek itu yah, tapi" aku diam sejenak memikirkan apa yang sedang aku katakan.
"Akhh cukup, aku cantik dan banyak juga laki-laki yang suka denganku, untuk apa aku menunggu tukang koran tidak jelas itu, yah aku pasti bisa mendapatkan laki-laki yang lebih baik dari dia."
Aku keluar dari kamar, dari pada aku harus memikirkan hal itu lebih baik aku turun bertemu bunda.
Aku lihat bunda duduk dibawah kursi, sedang menulis entah apa itu di sebuah kertas, sepertinya pesanan gaun tokohnya, aku melipir kearah dapur untuk mengambil segelas air, dan aku kembali menghampiri bunda untuk duduk bersama disana.
"Lagi apa bunda," tanyaku sembari duduk disebelahnya, sedikit meminum air di tanganku.
"Ini lagi ngerjain pesenan gaun penganten, Minggu depan udah harus jadi," ucapnya dengan mata yang masih sibuk melihat gambar lukisannya.
Aku mendekat dan turun kebawah sofa agar lebih jelas melihat gambar yang bunda buat, aku tersenyum melihat betapa indahnya gambar yang bunda buat, sebuah gaun berwarna putih dengan manik-manik indah menempel dibagian dadanya.
"Kenapa senyum-senyum?" melihatku.
"Ah engga, gambar bunda bagus,".
"Kamu mau bunda bikinkan baju ini?".
"Bunda bercanda, buat apa gaunnya aku ini masih sma bunda,".
"Yah siapa tau kamu mau, biar bunda bikinkan".
"Gausah, nanti aja" mengambil gelas dan meneguk kembali air nya.
Aku sedikit melirik kearah kursi yang menghadap langsung dengan jendela, biasa digunakan untuk aku atau kakak belajar. Aku melihat kakak yang juga sedang menulis, wanita ambis itu memang tidak pernah lelah untuk belajar, aku selalu ingin menjadi seperti kakakku, dia sangat dikenal wanita cantik dan paling pintar di kampusnya, dia juga sering menang lomba cerdas cermat beberapa kali, pialanya tersusun rapih diruangan sebelah kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenangan [By:Aruu]
Romanceseorang pria yang selalu bermimpi bahwa ia akan menjadi seorang aktor muda dengan dukungan dan kerja keras dari wanita yang sedang dekat dengannya dan pada akhirnya mereka harus berpisah.