17

1 1 0
                                    


"Oiya, kamu serius, mau gabung organisasi?" Tanya ibay.

"Iyalah, masa boongan,"

Ibay hanya mengangguk.

"Kamu mau ikut daftar juga bay?" Giliranku yang bertanya padanya.

"Engga ah,"

"Kenapa?, kamu pintar, mudah berbaur, banyak ide, dan banyak juga yang suka sama kamu, sudah pasti kamu akan terpilih," Ucapku sedikit nyerocos.

Entah kenapa, ibay malah tertawa mendengarnya, apa yang salah?, aku mengatakan yang sebenarnya.

"Ko ketawa?" Tanyaku bingung melihatnya.

"Abis kamu lucu," ucapnya yang masih sedikit tertawa. "Oiya ngomong-ngomong, makasih ya atas pujiannya,".

Aku hanya diam, aneh anak ini, aku mengatakan yang sebenarnya malah dia tertawa.

"Aku engga mau jadi orang sibuk nay," sambungan nya saat tawanya mulai mereda.

"Jadi OSIS, engga selalu sibuk kali,"

"Iyaa, kadang juga pura-pura sibuk, aku tetep engga mau".

"Pura-pura sibuk?, maksudnya?"

"Iyaa, rela engga masuk kelas, demi rapat lah. Padahal menurutku, itu cuman ngomongin hal yang engga terlalu penting, bikin banyak ketinggalan pelajaran".

Benar juga. Jadi anggota osis, harus siap ketinggalan pelajaran demi rapat, dan urusan yang lainnya, sibuk ini itu, sampai tidak ada waktu rasanya untuk belajar pelajaran, tapi kembali lagi, itu juga untuk kepentingan sekolah dan muridnya, sama halnya, orang osis menurutku sangat berjasa untuk kami.

Tidak terasa, hari sudah mulai sore. Aku dan ibay langsung pergi untuk pulang. Aku senang bisa bersamanya semalam dan juga hari ini.

Saat sampai, aku mengajak ibay masuk dulu sebentar untuk minum dan menyapa ibu, karna tadi pagi tidak bilang ke ibu kalau mau pergi dengan ibay.

Terlihat ada beberapa barisan motor dihalaman rumah, tidak tau milik siapa. Aku masuk kerumah, diikuti dengan ibay.

"Assalamualaikum," Ucapku saat memasuki rumah.

"Wa'alaikumsalam," Terdengar sautan kakak dan yang lain dari arah meja makan.

Saat itu aku melempar tasku ke sofa, melihat kearah ibay yang belum mengikuti ku masuk.

"Ayo masuk,"

"Panggil aja bundamu, gaenak didalam banyak orang, aku tunggu disini".

Aku mengangguk dan pergi menuju dapur. Saat didapur aku melihat ada empat orang yang sedang duduk di meja makan, bersama dengan kakakku sekalian.

"Eh nay, udah pulang," Ucap kakakku saat melihatku tiba.

Semua teman-teman kakakku melihat kearah dimana aku berdiri, aku tersenyum dan lekas menghampiri kakak.

"Ini adikku, namanya nayyla" Ujar kakakku memegang kedua pundaku dihadapan temannya.

"Hai nayyla," ucap salah satu teman cewe kakak.

"Nah nay, ini bela, kalo yang disebelahnya Tania, nah yang cowo itu namanya Liam," Memperkenalkan temannya satu per satu kepadaku.

Aku hanya tersenyum kepada mereka yang juga tersenyum kepadaku.

"Bunda udah pulang belom?" Tanyaku sedikit berbisik di telinga kakak.

"Udah, lagi di kamar mandi kayanya,".

"Nayyla duluan ya kak," ucapku tersenyum memandang teman teman kakak.

"Iya nay," ucapnya seraya.

Aku bergegas lari dan menuju kearah kamar bunda, untuk memberi tahu bahwa ada ibay di depan, tidak enak kalau harus membiarkan ibay menunggu lama diluar.

"Adikmu lucu," Ujar seorang pria yang duduk di samping kakakku.

Kenangan [By:Aruu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang