chapter 05 || Jean ngechat Naren

2.7K 163 1
                                    

Sebelumnya:

"Mereka aneh banget" ucap Jean lalu berjalan lawan arah

___________________________

Happy Reading

.
.
.
.
.
.


Harsa berhenti berjalan dan menepis tangan Naren yang menarik tangannya, "apaan si Nar! Kan kita mau ke ruang guru, kenapa malah balik lagi!" ucap Harsa dengan kesal

Sudahlah kelas mereka jauh dari ruang guru, eh Naren malah suruh balik lagi. apalagi mereka di suruh mengambil tugas dari guru killer, kan Harsa jadi kesal

Begini begini juga Harsa anaknya rajin, eh bukan rajin deh tapi terpaksa

Naren cengengesan, "ya maap, abisnya tadi ada si Jean" balas Naren dengan suara pelan tapi masih bisa didengar oleh Harsa

Harsa tersenyum mengejek, "cie cie malu ketemu sama mantan cie~" ejek Harsa pada Naren. Lelaki manis ini dari dulu memang menyebalkan, jadi tidak heran

"dih bukan karena itu kocak!" elak Naren, bagaimana mungkin seorang Narendra Adipati malu hanya karena hal itu? Hah, apa kata dunia nanti

"yang bener~"

"Iya bener anjer"

"masasih, bukan karena kangen sama Jean ya?" Harsa menaik turunkan alisnya

Naren menatap datar temannya ini, kalau dipikir-pikir kenapa Naren bisa berteman dengan Harsa? Dulu dia di sogok apa sampai mau berteman dengan bocah kematian ini

"tau ah!" Naren berjalan mendahului Harsa dengan menghentakkan kakinya karena kesal

"eh Nar, tungguin!!"

Hari sudah sore, dan Naren baru saja sampai di rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari sudah sore, dan Naren baru saja sampai di rumahnya. Hari ini begitu melelahkan baginya

"Cape banget gila" monolognya

Naren merebahkan tubuhnya, menatap langit-langit kamar yang berlapis plafon. Setelah bertemu dengan Jean ia jadi mengingat masa kecilnya terutama bersama Jean

"Iyan tungguin Nana!!"

"Nana sangat lambat wlee"

"Nana jangan nangis lagi, nanti iyan beliin eskrim deh"

"Nana Nana lihat!! Iyan punya boneka buat Nana!!"

"Yayyy, makasih Iyan!!"

"Pacar Iyan lucu sekali hehe"

"Ish Iyan!!"

"hahahaha Nana sedang malu~"

Naren tersenyum tipis mengingat masa kecilnya sebelum pindah ke luar negeri dan meninggalkan teman temannya termasuk sang mantan yaitu Jean

asik dengan pikirannya, tiba-tiba ponsel Naren berbunyi. Naren melihat ponsel pintarnya, terlihat ada notifikasi dari nomer yang tak di kenal.

Mantan || NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang