chapter 12 || Ponsel

1.8K 137 1
                                    

Sebelumnya:

"loh bukannya itu kak Naren sama bang Hendry?" - Andy
___________________________

Happy Reading
.
.
.
.
.

"Anjir gue lupa!" Seru Harsa tiba-tiba, membuat langkah mereka berdua berhenti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Anjir gue lupa!" Seru Harsa tiba-tiba, membuat langkah mereka berdua berhenti. Naren menatap bingung Harsa, saat ini mereka tengah berjalan menuju kelas sehabis dari kantin

"kenapa lu?" Tanya Naren

Harsa menatap Naren, "hp gue di Dery njir, terus hp dianya ada di gue" ucapnya dengan nada panik

"hah? Dery siapa?"

"abang gue lah! Si Hendry"

"wah ngelunjak lo jadi adek"

"bodoamat, ah gue kudu nyari itu orang"

"yaelah nanti aja, kan kalian serumah"

"bukan masalah serumah atau enggaknya, masalahnya itu wibu satu suka kelayapan. Gue mau nyari tu orang dulu" saat hendak pergi, tiba-tiba saja Harsa memegang perutnya membuat Naren panik

"eh eh, kenapa sa?"

"Na... Perut gue mules" Harsa lalu mengambil satu tangan Naren dan memberikan ponsel dengan casing anime yang ia duga milik Hendry, "nitip nih! gue mau ke toilet dulu" tanpa menunggu jawaban Naren, lelaki berkulit Tan itu langsung pergi menuju toilet

Naren menatap datar Harsa yang berlari menuju toilet, sepertinya perut lelaki itu sakit karena terlalu banyak makan sambal. Naren melihat ponsel yang diberikan Harsa, "bang Hendry bener-bener wibu, sampe casing hp nya aja anime"

niat hati ingin melanjutkan perjalanan menuju kelas, tanpa sengaja Naren justru melihat orang yang baru saja ia dan Harsa bicarakan tengah berjalan di dekat lapangan

"itu bang Hendry kan?" Monolognya, terlihat Hendry yang sedang berjalan dan sepertinya tujuannya adalah lapangan.

Naren melihat ponsel yang tadi Harsa berikan "gue samperin aja kali ya, kali kali mah nolong temen" tanpa pikir panjang Naren berlari kecil guna menghampiri Hendry

jarak mereka semakin dekat, membuat Naren sedikit tersenyum, "bang Hendry!!" Panggilnya yang berhasil membuat si pemilik nama menoleh ke belakang

"Naren? Kenapa?" Tanyanya ketika Naren baru saja sampai

tanpa menunggu lama Naren langsung menyodorkan ponsel milik Hendry, "nih bang hp lo, tadi Harsa nitip ke gue tapi karena barusan gue liat lo lagi jalan ya sekalian aja gue yang balikin" jelasnya sedikit tersenyum

Hendry mengangguk dan mengambil ponselnya, "thanks ya Na, maaf juga karena adek gua ngerepotin lo. Oh iya gua sekalian titip hp si bocil ya" Hendry lalu memberikan ponsel milik sang adik pada Naren

Naren mengangguk, "oke, kalo gitu gue ke kelas dulu ya" saat Naren hendak berbalik, Hendry kembali berucap

"eh Na, sekali lagi makasih"

"iya, kan tadi lo udah bilang"

"bukan cuma karena mau balikin hp gua. Tapi makasih juga karena udah mau temenan sama Harsa"

lelaki bermarga Adipati itu mengedipkan matanya beberapa kali sebelum ia terkekeh kecil setelah mendengar perkataan Hendry, "yaelah bang, gue juga ga masalah temenan sama si Harsa, walaupun kadang kelakuannya bikin gue ga habis pikir. Santai aja" ada-ada saja memang

Hendry terkekeh, wah terlihat sangat tampan bak seorang pangeran, membuat Naren terkesima melihatnya. Apa dia dekati kakak sahabatnya ini saja?

"Naren" panggil seseorang, membuat Naren dan Hendry menoleh ke sumber suara. Ternyata itu Jean, tunggu dulu sejak kapan Jean ada disini?

Jean menatap Naren, "gua mau ngomong sama lo, berdua" ia kemudian melirik Naren

"mau ngomong apa?"

"kita pindah tempat dulu, ga enak kalo ngomong disini" Jean berjalan lebih dahulu, entah kemana tempat yang akan ia tuju

Naren tersenyum simpul, ketika melihat tatapan Jean yang agak.... kurang bersahabat?


'waduh, ini anak kenapa? Perasaan gue ga ngapa-ngapain'


Hendry hanya melihat ketika keduanya pergi, sebenarnya ia cukup bingung dengan Jean yang tiba-tiba datang yang mengajak Naren pergi dengan beralasan ingin mengobrol.

lelaki berparas rupawan itu menggidigan bahunya, biarlah lagipula itu bukan urusannya. Ponsel Hendry bergetar, sepertinya ada yang mengirimkan pesan

ketika ia membuka ponselnya guna melihat siapa yang baru saja mengirimkan pesan, matanya langsung terbuka lebar





"Adek biadab!!"






_____________________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_____________________
________________________________

To be continued

zii🐝
_________________________________
_____________________

Mantan || NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang