Sebelumnya:
"jadi selama ini Lo deketin gue cuma buat itu?" monolognya
__________________________Happy Reading
.
.
.
.
.jean mengerutkan keningnya, "kenapa Naren lama banget balesnya" gumamnya
Jean merebahkan dirinya di kasur, "apa gua salah ngomong?" gumamnya lalu kembali mengirim pesan pada Naren
Jean menghela nafas lega ketika melihat balasan dari teman lamanya itu
"gua harap Naren bener-bener bisa bantu gua" monolognya dengan tersenyum tipis
***
Naren, lelaki manis itu tersenyum kecut. Sekarang ia tahu alasan kenapa Jean mendekatinya dan itu semua karena Shaka, orang yang Jean suka
"padahal gue udah baper, ah bangsat!"
Harsa melihat Naren dengan wajah datarnya karena sedari tadi Naren terus saja merutuki Jean, "lo dateng-dateng cuma buat cerita gini? mending lo balik" ucap Harsa, ia juga agak kesal pada Naren yang tiba-tiba datang kerumahnya hanya untuk curhat tentang Jean
padahal tadi siang dia sendiri yang membantah kalau menyukai Jean, lalu sekarang apa?
Naren cemberut, "lo mah gitu, padahal gue lagi sedih"
"tadi siang lo bilang ga suka sama si Jean. Giliran ntu anak minta tolong buat deketin Shaka, lo malah begini. Dodol" Harsa menyentil kening Naren hingga membuat Naren meringis dan mengelus keningnya
wajahnya tampak begitu masam, "embul maahh, sakit tau"
"bodoamat, ora ngurus"
mereka terdiam, tak ada percakapan lagi. Harsa yang sibuk memainkan ponselnya dan Naren dengan pikirannya
"sa"
"hm?"
"kenapa Jean ga minta bantuan ke lo? kenapa malah ke gue? padahal lo yang lebih lama kenal sama Shaka"
"dia pernah minta, tapi gue gamau bantu"
"why?"
Harsa melihat Naren, "simpel aja, gue gamau ikut campur urusan percintaan orang. ntar hidup gue yang udah ribet malah makin ribet" setelah itu ia kembali fokus dengan ponselnya
Naren terdiam, ia tau tentang kehidupan Harsa, ia tau sangat tau. Tapi itu nanti saja, sekarang ia harus memikirkan cara agar bisa membuat Jean dan Shaka dekat meskipun hatinya sakit.
lagipula ia dan Jean hanya sekadar mantan, tidak lebih
"halo para babu gue!!" Ucap Harsa menyapa ketiga temannya yang sedang duduk didalam kelasRenal menatap tajam Harsa, "babu babu, kalo gue babu berarti lo babi" ucapnya pedas Renal membuat Narael dan Shaka tertawa
Harsa berdecih, "heleh gue babi, berarti lo babunya babi"
"emang gue babu lo?"
"emang harus dipertanyakan?"
dan berakhirlah mereka ribut, Naren dan Shaka hanya menyimak perdebatan mereka yang entah kapan selesainya
"emang ya, mereka tuh ga berubah dari dulu. Ribut mulu" celetuk Naren membuat Shaka menoleh padanya, "oh mereka udah dari dulu kaya begitu? Aku kira cuma baru-baru ini" ucap Shaka membuat Naren tersenyum gemas
'Ini bocah gemesin amat. Apa gue semein aja ya?'
namun rasa gemas itu tidak bertahan lama, karena Naren mengingat perkataan Jean yang meminta bantuannya untuk mendekati Shaka. Senyumannya perlahan memudar, hatinya masih saja sakit meskipun ia sudah bertekad untuk membantu Jean dan melupakan mantannya itu
Shaka yang menyadari perubahan ekspresi wajah Naren pun lantas bertanya, "kakak kenapa? Ada yang salah?" tanya Shaka khawatir
Naren menggeleng, "kakak gapapa, oh iya Shaka makanan kesukaan kamu apa?"
"makanan kesukaan aku? hmm apa ya" Shaka tampak berpikir, ah benar-benar lucu, "Shaka suka coklat, apalagi coklat yang dibeliin mama dari Belgia. Terus sushi yang dibuat langsung sama chef Jepang pas waktu Shaka ulang tahun. terus terus..." Shaka terus berbicara dengan penuh semangat, sepertinya Shaka juga lupa kalau ada dua temannya yang sedang berdebat
Naren terus mendengarkannya dan tersenyum kikuk, "waduh berat ya seleranya" gumamnya
yah kita doakan saja jika Jean bersama Shaka dompetnya baik-baik saja
_________________
_______________________________To be continued
zii🐝
_______________________________
_________________
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantan || Nomin
RomanceKetika lo ketemu mantan lo pas SD yang dulunya jamet+alay jadi ganteng, keren, kull. Itulah yang dialami oleh Naren ketika pindah ke sekolah barunya... "gimana ga kaget, ngeliat dia yang dulunya jamet sekarang malah jadi keren abis" - Naren "mantan...