chapter 19 || Sisi lain Jean dkk

1.7K 104 1
                                    

Sebelumnya:

"kasih gua kesempatan ya?" - Jean

___________________________

Happy Reading
.
.
.
.
.

Hari libur biasanya digunakan untuk berbagai hal seperti quality time, me time, date dan sebagainya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari libur biasanya digunakan untuk berbagai hal seperti quality time, me time, date dan sebagainya. Tak terkecuali dengan Jean dan kawan-kawannya

saat ini mereka sedang berkumpul di apartemen milik Jean, bukan hanya sekedar kumpul tapi mereka juga melakukan berbagai macam kegiatan tidak berguna lainnya

"bang, gua kepikiran. Kan putri duyung tuh badannya manusia tapi bawahnya ekor, terus itu termasuknya manusia apa hewan?" Tanya Andy, memang yah selain yang paling muda, pikiran Andy juga yang paling random

"hewan lah, kan dia hidup di air. Mana ada manusia yang hidup di air" balas Hendry, sementara itu Jay tampak tidak setuju dengan pernyataan dari kakak kelasnya itu

"dih manusia lah, masa iya hewan bicara pake bahasa manusia" ucap Jay

Hendry menoleh kearah Jay, satu alisnya terangkat, "emang ada manusia yang hidup di air?"

"emang ada hewan ngomong pake bahasa manusia?" Balas Jay tak mau kalah

"ada, itu si Marko"

"owalah asu"

Semuanya tertawa terbahak bahak, "gua ada tebak-tebakan, hewan hewan apa yang sopan" ucapnya membuat keempat pemuda tampan di sana kebingungan

"ikan?" Jawab Andy

"salah"

Karena tidak menemukan jawabannya dan rasa penasaran Jay yang tinggi. Lantas iapun bertanya "terus apaan?" Tanyanya dengan sedikit emosi

"teri-makasih" Hendry menjawabnya dengan senyuman lebar. Hening sesaat, sampai Ferdi memukul belakang kepala Hendry, "ya berarti beneran ikan, dongo" ucapnya

Andy mengangguk, "berarti gua bener!"

"enggak lah anjir, lo kan cuma jawab ikan"

"ya tapikan teri juga ikan"

Marko memijat pelipisnya, berteman dengan manusia yang bersifat hewan memang melelahkan. Pintu apartemen terbuka, membuat kelimanya refleks melihat kearah pintu

Terlihat Jean yang dengan wajah kusutnya, "lo kenapa je?" Tanya Mark, tak menjawab pertanyaan sang kakak, Jean langsung masuk ke dalam kamarnya.

"si Jean kenapa tu mark?" Tanya Ferdi

Marko mengangkat bahunya, ia juga tidak tahu apa-apa. Tiba-tiba suara teriakan Jean terdengar, membuat kelimanya refleks berdiri karena terkejut.

Marko dan yang lain hendak berjalan menuju kamar pintu kamar Jean guna memastikan apa yang sebenarnya terjadi pada si pemilik apartemen. Belum sempat melangkah, pintu kamar Jean terbuka dan memperlihatkan Jean yang tersenyum hingga matanya membentuk bulan sabit.

Mantan || NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang