chapter 01 || Pindah Sekolah

5.7K 249 1
                                    


Happy Reading!!

.
.
.
.
.
.

Narendra Adipati, remaja laki-laki berusia 17 tahun yang tinggal di kota metropolitan Jakarta. Parasnya yang rupawan bahkan sangat cantik bagi ukuran laki-laki menjadi daya tarik tersendiri untuknya

"pah, pih kenapa sih Naren disuruh pindah?" Ucap Naren kepada kedua orangtuanya

Yuta dan Wita alias kedua orang tua Naren, menatap putra semata wayang mereka, "dek kamu tuh bandel banget orangnya, mentang-mentang sekolahnya jauh dari rumah jadi seenaknya sendiri" ucap Wita

Naren mengerucutkan bibirnya, "tapikan nilai Naren ga turun gara-gara itu" bela Naren

"Nilai kamu sih ga turun tapi akhlak kamu yang turun. Udah udah pokoknya papa gamau tau, besok kamu pindah sekolah!" Balas Yuta

"Tapi pa-"

Wita menaruh jari telunjuknya pada bibir Naren, "sttt ga usah banyak cincong. Terima aja ya sayang" ucapnya dengan tersenyum mengejek

Naren merasa kesal dengan kedua orangtuanya, ia pun berjalan menaiki tangga menuju kamarnya dengan menghentak-hentakkan kakinya.

Kedua pasangan itu hanya melihat tingkah laku sang anak, "bandel amat sih kaya bapaknya" ucap Wita

Yuta menatap Wita, "kamu juga ayahnya.."

Keesokan harinya, Naren sudah siap dengan seragam sekolahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keesokan harinya, Naren sudah siap dengan seragam sekolahnya. Wajahnya begitu masam karena hari ini adalah hari pertama Naren masuk kesekolah barunya.

Ia keluar dari kamarnya dan turun ke lantai bawah untuk sarapan.

Wita memperhatikan wajah anaknya yang tampak masam, "cemberut mulu, kaya gak di kasih duit aja"

"Papih mana ngerti perasaan Naren. Udah enak enak sekolah di sana malah di suruh pindah" gerutunya

"Lebay, kaya ga pernah pindah sekolah aja" balas Wita dengan pedas

Naren tak mengindahkan jawaban Wita, ia lanjut sarapan, setelah sarapan ia pun pergi kesekolah bersama sang papa dengan rasa dongkol

Singkat cerita mereka sudah sampai di Neo high school, sekolah elit yang cukup terkenal. Yuta melihat sang anak, "sekolah yang bener jangan bandel. Udah tau papanya sibuk malah selalu dapet surat undangan dari BK" ucap yuta menasehati anaknya

"Iya iya" karena sudah sangat kesal Naren hanya mengiyakan perkataan Yuta. Naren segera turun dari mobil

Setelah mobil yuta pergi, Naren mengacak rambutnya prustasi, "kenapa kudu pindah sih?!" gerutu Naren kesal

"Naren?"

Marasa namanya di panggil, Naren pun menoleh ke sumber suara. Seketika matanya membulat ketika mengetahui siapa yang baru saja memanggilnya

'Anjir, si Jean mantan gue pas SD?!"

'Anjir, si Jean mantan gue pas SD?!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.
.
.
.
.





Visual:

Narendra Adipati(Naren/Nana)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Narendra Adipati
(Naren/Nana)

"Hidup udah cape malah ditambah ngebantu mantan ngedeketin crush-nya"

___________________

To be continued

zii🐝

_________________________________

Mantan || NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang