chapter 23 || Pacaran?

2.4K 123 9
                                    

"Cepat atau lambat, pasti bakal ada drama ala-ala drakor"

_______________________

Happy Reading
.
.
.
.
.

Marko, Ferdi, Hendry, Jay dan Andy, kelimanya menatap kaget Jean, bahkan mulut Hendry dan Jay sudah terbuka lebar saking kagetnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Marko, Ferdi, Hendry, Jay dan Andy, kelimanya menatap kaget Jean, bahkan mulut Hendry dan Jay sudah terbuka lebar saking kagetnya.

"Bang, serius lo jadian sama kak Naren?" Tanya Andy yang masih belum percaya. Seorang Jean pacaran?

Sepertinya dunia sedang tidak baik-baik saja

Jean mengangguk, "Yoi! Karena gua baru jadian, ntar istirahat gua traktir lo pada." Jean bersama yang lainnya berdiri dari kursi mereka dan berjalan keluarga kelas, tujuan mereka sekarang adalah kantin.

Mereka sesekali mengobrol dan bercanda. Tiba-tiba seseorang menghampiri mereka, seorang gadis cantik yang sangat mereka kenal.

"Jean." Jean menoleh, ia tersenyum tipis.

"Kalea, kenapa?" Bukannya menjawab yang ditanyai justru tersenyum lebar, ia terlihat sangat senang.

"Katanya kamu udah punya pacar ya? Selamat." Lea mengulurkan tangannya, ia ingin berjabatan dengan Jean sebagai ucapan selamat.

Tanpa pikir panjang ataupun menaruh curiga, ia langsung menerima uluran tangan Lea, "thanks ya Lea, terharu dah gua." Balasnya

"Iyaa, btw nama pacar lo siapa?"

"Oh namanya Na—"

"Je, ayok pergi nanti keburu penuh kantinnya!" Ucap Marko dengan mendorong punggung Jean hingga genggaman tangannya terlepas dari Lea, sungguh perasaannya mengatakan bahwa ada maksud tertentu pada Lea.

Mereka pun berjalan mengikuti Marko tanpa memperdulikan Lea. Andy yang memang paling belakang pun berbalik dan melihat Lea.

"Kita duluan ya kak, dan gua mohon kali ini lo jangan macem-macem lagi" Andy sengaja menekan kata terakhir, ya karena ia tidak mau hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Seperti sebelum-sebelumnya.

Andy pun pergi, sedangkan Lea tersenyum dengan tangan yang mengepal. Ah ia jadi semakin penasaran siapa yang berhasil merebut hati seorang Abian Jeandra.

"Oh mainnya sembunyi-sembunyi ya."

***

Harsa, Renal dan Shaka, tentu saja mereka sedang menginterogasi Naren atau lebih tepatnya hanya Harsa dan Renal. Mereka saat ini sedang berada di kamar Naren, dengan Renal dan Naren yang duduk di atas kasur sedangkan Harsa dan Shaka duduk di lantai beralaskan tikar beludru.

"Kenapa lo terima Jean?" Tanya Renal.

"Karena gue suka." Harsa melempar bantal pada Renal, tentu saja itu mengundang emosi Renal.

"Apaan sih?!"

"Ya lo nanyanya ga masuk akal! Semua orang kalo ditanya kaya begitu juga pasti jawab kaya Naren!"

Renal memutar bola matanya malas, ya memang sih ini salahnya, "yaudah deh gantian lo yang nanya." Ucap Renal pada Harsa.

Harsa kini menatap Naren, "kenapa lo masih mau sama Jean padahal kan lo tau sendiri kalo dulu sebelum lo pindah ke sini, Jean suka sama Shaka." Ucap Harsa yang berhasil membuat Shaka cengo, apa maksud dari perkataan kakak kelasnya ini?

"Maksudnya?" Tanya Shaka

"Ntar aja itu mah shak, sekarang Naren lo jawab dulu." Ucap Harsa, sedangkan yang ditanyai mengangguk kecil.

"Kan itu dulu, bukan sekarang."

"Tapi kan ga menuntut kemungkinan kalo dia suka lagi sama Shaka." Kali ini Renal yang berbicara.

"Aku lagi." gumam Shaka

Naren menghela nafas, "itu cuma pikiran buruk kalian. Sekarang gue tanya, kalian ga suka kalo gue jadian sama Jean?" Tanyanya.

Ketiganya menggeleng, "bukan gitu, tapi kita cuma khawatir," balas Renal dengan suara yang kecil. Naren mengerutkan keningnya, memangnya kenapa mereka khawatir? Kan ia menjalin hubungan dengan Jean sahabat sekaligus mantannya saat masih kanak-kanak.

Kecuali Jean adalah psikopat, baru Naren paham kenapa mereka khawatir.

"Khawatir?"

"Kakak tau kak Lea ga?" Tanya Shaka dengan suaranya yang lembut. Naren berpikir sejenak, Lea? Lea siapa? Pemuda manis itu lalu menggeleng kecil.

"Asal kakak tau, kak Lea tuh orang yang suka sama kak Jean atau lebih tepatnya sedikit obsesi? Entahlah, tapi setau Shaka, dan itu orangnya ga bakal nyerah sebelum dapetin apapun yang dia mau." Jelas Shaka membuat Naren sedikit terkejut.

"Mana dia satu SMP sama si Jean gelo, gedek banget gue kalo inget kelakuan dia sama si Renal." Timpal Harsa yang semakin membuat Naren penasaran.

"Emang dia ngapain Renal?"

"Gue di teror pesan di semua sosmed njir, mana banyak banget sampe gue blokir sosmed sama nomer HP gue. Cuma gara-gara gue dianterin pulang sama Jean pas gue lagi sakit." Bukan Harsa maupun Shaka, tapi Renal sendiri yang menjawab.

Naren semakin tercengang. Ia tau diantara banyaknya siswa disini pasti ada yang menyukai Jean, tapi ia tidak menyangka bahwa bisa sampai ada yang hampir obsesi.

"Serius? Kok gue baru tau sih, orangnya yang mana itu?" Tanya Naren

"Itu loh si wakil ketua osis."

"Wakil ketua osis?"

"Iya yang waktu itu ke kelas buat ngasih tugas dari miss Wulan." Jelas Harsa, ya memang Lea pernah ke kelasnya hanya demi mengantar tugas dari guru yang tidak bisa hadir.

Naren mengingat-ingat perkataan Harsa, setelah ingat seketika matanya melebar.

"Lah dia kan cewek yang waktu itu sinis sama gue pas di kantor, waktu pertama kali gue ke sekolah!"


"Lah dia kan cewek yang waktu itu sinis sama gue pas di kantor, waktu pertama kali gue ke sekolah!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_______________
__________________________

To be continued
__________________________
______________

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 21 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mantan || NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang