Sepulangnya bekerja, Alfa yang memang sudah janjian dengan Karin menunggu wanita itu di parkiran, karna tadi Karin menyampaikan jika dia ke toilet dulu.
Saat melihat wajah Karin yang akan menghampiri mobilnya entah mengapa jantung Alfa terasa berdebar tak karuan, setiap melihat wajah Karin teringat nakalnya wanita itu tadi malam menggodanya.
Hingga sampai wanita itu membuka pintu, Alfa mencoba menguasai diri dan menelan sulivanya yang terasa serat.
"Sore mas Alfa," Karin tersenyum menyapa Alfa yang terlihat memalingkan wajahnya.
Alfa lagi lagi harus menahan imannya saat melihat kemeja Karin terlihat lekukan tubuhnya yang begitu kentara. Kenapa dia baru menyadari itu, biasanya memang Karin selalu berpakaian seperti itu, namun dia baru menyadari saat mereka dekat kemaren saat dia mengantarkan wanita itu pulang.
"Iya sore juga Rin, jadi dimana alamat apartemen yang di tempati adikku!"
"Mas ih, bicara sama orang kok nggak ngelihat ke arah mukanya. Emang muka ku sejelek itu yah?" Nada bicara Karin terdengar manja dan juga ngambek secara bersamaan. Membuat Alfa mau tak mau menoleh, untuk menghargai lawan bicara nya itu.
"Nggak Rin, jadi dimana?"
Karin tersenyum malu melihat wajah merah Alfa yang selalu mencuri curi pandang ke arah payudara dan pahanya, karna memang dia hanya memakai rok mini yang hampir saja memperlihatkan celana dalamnya.
"Tadi malam Mas main solo yah? Kok tiba tiba di matiin?" Karin tak menjawab pertanyaan Alfa, namun malah membahas lain.
"Nggaklah, aku main sama istriku!" Alfa menjawab dengan bangga, seolah meremehkan Karin yang memang berhasil menggodanya.
"Hah? Kan aku yang ngegoda sampai bikin mas tegang, kok malah istri mas yang dapet jatah!" Karin berbicara dengan nada kesal, membuat Alfa tertawa melihat nya.
"Siapa suruh begitu tadi malam, kamu sendiri paling yang main solo!" Ejek Alfa balik, membuat Karin mendelik dengan kesal.
"Habisnya mas aku tungguin nggak di rumah, ya aku main solo lah!"
"Kamu yang goda duluan, jadi ya bukan salah aku lah!"
"Mas nyebelin ah, kapan kapan pokoknya kita harus main. Nggak boleh nolak!"
Ucapan Karin malah seolah seperti orang yang ingin memperkosanya membuat tubuh Alfa tiba tiba memanas karna nafsunya naik, ucapan frontal itu mampu membuatnya menjadi semakin berdebar.
"Ah kamu ngomong apa sih Rin, ayo kita cari Aca di mana, nanti keburu malam," Alfa mulai menyalakan mesin mobilnya.
"Kalau kemalaman ya nginep di hotel mas," Karin mencoba merayu sembari tersenyum menggoda pada Alfa.
Sebagian teks terpotong...
Lanjutannya ada di APK KBM yah say.. Yuk cus disana udah sampai bab 63.🥳😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengemis nafkah suamiku.
General FictionAjeng Rahayu, wanita yang bak mengemis nafkah suaminya sendiri, karna, Alfandra, sang suami lebih mengutamakan memberi uang pada mantan istrinya dengan alasan memberi nafkah pada sang anak. di satu sisi saat dia akan bekerja sendiri, suaminya melar...