Dilarang plagiat ‼️
Bahasa baku dan non baku.
kamu itu definisi dari 'kamu yang menyakiti, kamu juga yang menyembuhkan'.
-y/n (yourname)-
maaf dan terima kasih.
-Jeon Jungkook-
Mengingatkan, ini hanyalah khayalan guys jadi maklumi kalo gak masuk aka...
Tandai typo Janlup tekan tombol bintang dipojok bawah kiri dan komen.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Mamiiiii" teriakmu ketika sampai di apartement dan melihat keluarga mu sudah ada disana sedang duduk dengan santai nya.
"Haduh anak perawan mamiiiii" teriak mamimu seraya bangkit dari duduk nya dan memeluk mu dengan erat.
"Mulai deh drama nya" ujar Kakamu dengan memutar bola mata.
"Sirik aja dih" kamu melepaskan pelukan dari mami mu lalu memeluk papi mu.
"Papi aku rindu huhuhu" lagi dan lagi kakakmu bertingkah seolah muntah melihat kelakuan mu.
"Kamu itu" mamimu menepuk pelan tangan kakak mu memperingati nya supaya tudak iseng.
"Abang tuh sirik terus sama aku heran deh" kamu melengos duduk ditengah antara mami dan papimu.
"Biarin, giliran kamu gak ada dia nanyain terus, kapan si adek pulang kok betah bangey di Korea" ledek mami mu.
"Mi please deh gak usah di bongkar juga" kesal abangmu.
"Aigooo uri oppa kesayangan aku ternyata rindu tapi gengsi nya setinggi langit" kamu memeluk abangmu yang hanya membalas sembari memutar bola mata kesal.
Sebenarnya abangmu itu sangat menyayangimu, bahkan sebelumnya dia tidak mengijinkanmu untuk kerja di Korea, namun semua itu terhalang oleh gengsi nya yang sangat tinggi.
"Sera kenapa gak ikut bang?".
"Yakali dek di ajak ini kan liburan keluarga ceritanya".
"Oh jadi Sera gak dianggap keluarga, parah banget padahal calon istri" goda mu membuat kakakmu Arham panik seketika.
"Gak gitu maksudnya anjir".
"Tuh mi abang ngomong kasar" adumu pada mamimu seraya bermanja padanya.
"Arham sama adik sendiri gak boleh ngomong kasar" bukannya mami mu yang menjawab melainkan papimu, membuat Arham mendengus kesal.
"Gimana sama kerjaan nya lancar sayang?" Tanya mamimu sambil mengelus kepalamu.
Kamu menoleh pada mami mu karena posisimu menyandar pada mami dan sedang meledek kakakmu.
"Lancar mi, seneng juga orang-orang nya pada baik" antusiasmu.
"Syukurlah kalau begitu, yang penting kamu jangan ningalin kewajuban kamu".