Chapter 16 : Breath Of Stars

155 19 0
                                    

[Name] pernah bercerita pada Hanji tentang perasaan tak enak pada gadis dengan rambut pendek itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Name] pernah bercerita pada Hanji tentang perasaan tak enak pada gadis dengan rambut pendek itu. Bukan perasaan bersalah karena menghina gadis itu saat dirinya masih sebagai preman. Dirinya merasa telah salah menantang seseorang saja. Gadis itu masih sangat muda dibanding dirinya dan telah dipilih masuk ke dalam regu spesial pasukan pengintai.

Sebenarnya ia yakin dirinya sangatlah kuat, tak begitu peduli dengan seberapa kuat orang lain. Tapi bagaimana jika suatu saat terjadi sesuatu dengan dirinya dan gadis itu. Tidak, dirinya tak ingin mencari masalah karena pasti banyak yang akan mendukungnya dibandingkan dengan dirinya yang berlatar belakang bekas bandit.

Sebagai teman baik, Hanji bersedia mendengarkan ceritanya dengan sejuta alasan pembantah atas tanggapan bercanda wanita berkacamata itu. [Name] merasa sangat cukup dengan adanya orang yang selalu mendengarkan apapun yang dia katakan—setidaknya tak lebih buruk ketika dia hanya memendam banyak perasaan sendiri dalam rumahnya.

Benar. Hanji adalah ilmuan gila yang sedang meneliti tentang titan. Membuat beberapa senjata yang dirasa efektif untuk melawan titan. Jasanya cukup besar untuk kelangsungan pasukan pengintai, meski terlalu sering membawa kekalahan dalam ekspedisi. Cukup membingungkan kenapa orang sama sekali menghindari dirinya saat dia mulai bercerita. Mungkin [Name] betah berbicara dengannya untuk mengetahui lebih dalam mengenai titan, agar dia mendapat sedikit gambaran bagaimana nanti saat ekspedisi pertamanya—menurutnya sendiri begitu.

Namun hingga saat ini, [Name] sama sekali tak menemukan jawaban kenapa orang terlalu menghindarinya. Alasan Hanji adalah ilmuan gila tak cukup membuat dirinya berpikir untuk menjauhinya. Malah kini jatuhnya [Name] nyaman bersama Hanji. Iya, sampai hari ini tiba. Akhirnya wanita dengan seragam lengkap itu benar-benar bungkam dibuat temannya. Wajar banyak yang menyebutnya gila karena apa yang dia rencanakan diam-diam sangat sulit untuk dimaafkan. Lalu kemana temannya pergi pun dirinya tak tahu.

Seluruh anggota regunya pergi bersama Hanji. Menyisakan [Name] bersama regu Kapten Levi di markas sebesar ini. Sebenarnya hal itu masih mending, tapi bagaimana dengan pesan Hanji pada Levi untuk membuatnya melakukan tugas bersama Petra seharian ini.

Pria cebol itu pun sangat menyebalkan. Apakah dia lupa dengan ancaman wanita itu saat baru tertangkap? Apakah pria dengan jabatan kapten itu tak takut jika kekasihnya tewas oleh tangan wanita bekas bandit ini?

"Nona [Name], bagianku sudah selesai. Apa bagianmu juga sudah selesai?" Suara manis gadis itu cukup mengagetkan dirinya dari lamunan.

"Belum, sebentar lagi akan selesai," ujar [Name] dengan suara teredam kain yang dia ikat untuk menutupi wajahnya dari debu.

"Oh kalau begitu aku lanjut ke bagian yang lain ya." Lantas gadis yang lebih kecil darinya ini turun dari tangga kayu selepas membersihkan langit-langit ruangan, pergi mengangkat beberapa kotak kayu keluar.

Wanita dengan rambut dikepang itu tak membalas. Dia lebih ingin segera menyelesaikan tugas yang sangat banyak ini agar tak perlu berlama-lama dengan gadis itu. Membersihkan memanglah keahliannya, dirinya senang membersihkan rumah. Dulu saat masih tinggal di rumah miliknya, jika dia sama sekali tidak ada pekerjaan dia akan membuat rumah sederhananya mengkilap dalam beberapa jam. Dia tak akan membiarkan debu sedikit pun menempel di rumahnya. [Name] nampaknya mulai merindukan rumah.

Reflections Of Time (Levi X Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang