chapter 14

7.9K 108 2
                                    

Danny berjalan dengan santai memasuki  rumahnya, berjalan ke area ruang keluarga yang harus dilewati sebelum naik ke tangga.

"Danny! Coba sini sebentar", suara Tn. Wildson memanggil.

Ia tidak menyadari keberadaan papanya yang sedang duduk di sofa, dan ternyata disitu juga ada Ny. Ester yang sedang mengupas buah mangga untuk dinikmati bersama suaminya.

"Iya, Pah?", sahut Danny sambil berjalan pelan ke arah papanya.

"Kenapa tagihan kartu kredit kamu bulan ini bisa sampai 80 juta?"

"Emm, itu…", Danny menggaruk lehernya yang tidak gatal. Memikirkan alasan tepat yang harus ia berikan. "Mobil Danny habis diservice, Pah".

"Service? Rusak kenapa mobil kamu?", kali ini nada papanya penuh selidik.

Sial.

"Emm, itu… remnya, Pah".

"Rem?"

"Kamu ga balapan lagi kan, Dan?", kali ini Ny. Ester yang bertanya.

"Engga kok, Mah. Emang beneran rusak".

Tn. Wildson menghela nafas, "Oke, kali ini alasan kamu papah terima. Lain kali kalo ada apa-apa soal mobil, bilang aja ke Pak Otto. Papah ga percaya kamu ngatasin itu sendiri".

"I.. iya, Pah".

"Apa perlu dicek lagi sama Pak Otto?"

"Ga usah, Pah. Tenang aja, udah bagus semua kok", jelas ia menolak tawaran itu.

Tn. Wildson hanya mengangguk.

"Dan, mama udah kasih tau kamu kan, jangan boros-boros. Pake jatah bulanan kamu seperlunya aja", ucap Ny. Ester menasehati.

"Atau kartu kredit kamu papah kasih limit aja ya, supaya kamu pinter-pinter ngatur pengeluaran", ucap Tn. Wildson.

"Jangan, Pah. Please", Danny memohon.

"Terus gimana? Kapan kamu mau membiasakan hidup hemat?"

Danny mengusap wajahnya dengan kasar.

"Pokoknya mulai bulan depan, kalau jajan kamu masih di atas 50 juta, semua atm dan kartu kredit papa tarik. Kamu minta uang cash aja tiap hari sama Mama".

"Iya, Pah, iya.. Danny janji ga boros lagi".

Ia pun segera naik tangga dan menuju ke kamarnya.

Huh.

Danny merebahkan dirinya di kasur, membuka satu persatu kancing bajunya. Memperlihatkan tubuh bagian depannya  yang sangat seksi.

Tring

Pesan baru masuk. Dari Grace.

Grace : [Sayang, bisa temenin aku ngga nanti malam? Aku mau cari baju buat dinner sama temen-temen selebgram yang lain]

Danny : [Sorry, aku ga bisa]

Grace : [Kenapa? :( ]

Danny : [Mau nongkrong sama temen-temen]

Grace : [Bentar aja kok, sayang. Paling 1 jam doang]

Danny meletakkan handphonenya kembali, tidak menggubris pesan terakhir dari Grace. Ia sudah benar-benar malas menggubris pesan dari kekasihnya itu. Disisi lain, ia juga sedang memikirkan saat yang tepat untuk memutuskan hubungannya dengan gadis sialan itu.

***

Pukul 22.00 malam, Danny mengendap-endap keluar dari rumahnya. Jam seperti ini orang tua dan kedua saudaranya sudah lelap tertidur. Kesempatan yang besar untuk keluar rumah, terlebih ada satpam penjaga rumah dan satpam komplek yang selalu bisa diajak berkompromi.

The Doll Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang