chapter 52 (part 3) 🔞🔞🔞

7.8K 135 55
                                    


Kedua murid itu tampak terengah-engah setelah berlari sekitar 50 meter dari pos ketiga. Harusnya pos keempat belok kiri, namun mereka malah belok ke kanan. Mereka segera mengambil posisi di bawah pohon yang nampak rindang tertutup semak dan dedaunan.

“Satu kali aja, please”, ujar Sony seraya membuka resleting celananya.

Angel tidak tinggal diam, ia segera menurunkan tubuhnya. Lalu membantu pria itu membuka resleting celananya.

Angel yang sudah terlatih itu lantas meraih batang kemaluan Sony yang sudah menegang, dan memasukkannya ke dalam mulut. Menghisapnya dengan ganas sambil memainkan lidahnya perlahan.

“Ahhh”,  Sony menggigit bibir bawahnya, setiap permainan Angel memang selalu berhasil membuat dirinya serasa melayang di atas awan.

Ia meraih seluruh rambut panjang Angel yang terurai ke belakang dengan tangannya. Ia memandang Angel dengan tatapan puas.

“Emmhh emmhh”

Angel memejamkan mata saat menikmati penis itu memenuhi rongga mulutnya.

“Arhhh, terusin sayang”

Tentu saja Angel semakin liar, ia menjilati bagian kepala penis seperti permen lolipop,  sembari meremas pelan batangnya. Sesekali ia juga mendongakkan kepalanya untuk menghisap ‘kedua bola’ itu dengan tidak kalah lahap.

Sony masih dengan khidmat merasakan kehangatan mulut Angel pada penisnya, ia mendesah semakin kuat. Ia lalu membimbing kedua bahu wanita itu untuk berdiri.

Angel pun menuruti keinginan partnernya itu. Ia sudah hapal apa yang harus ia lakukan, ia segera menurunkan celana panjang yang ia kenakan, dengan hanya menyisakan g-string putihnya saja. Lau  membalik tubuhnya membelakangi Sony.

Sebelum menurunkan celana agar lebih leluasa, Sony mengambil sebuah bungkusan kecil dari dalam saku celana itu. Ia membuka bungkusan yang berisi kondom itu dengan merobeknya menggunakan gigi dan tangan kirinya, karena tangan kanannya sedang menahan tubuh Angel.

Dengan cepat ia memasang benda itu pada penisnya, dan setelah siap menghujamkan itu pada vagina Angel.

“Son, bentar…”, ujar Angel seraya menoleh.

“Apaan lagi?”, Sony  jelas sudah tidak sabar.

“Gue musti retouch semir rambut lagi minggu depan”, ujar Angel dengan wajah manyun.

“Sampe rambut lo rontok juga gue bayarin”.

Tanpa basa basi lagi, ia segera menyampirkan tali gstring Angel yang menutupi belahan pantat, lalu meloloskan penisnya ke dalam vagina Angel. Sembari kedua tangannya menahan tubuh Angel agar bisa menyesuaikan dengan ritme genjotannya.

“Yess”, Angel memekik kegirangan setelah mendengar itu, namun segera berganti dengan lenguhan dan desahan nikmat.

“Ahhhh, Son… mentokin, ahhh”.

Inilah salah satu keuntungannya ‘bermain’ dengan Sony. Selain bisa merasakan kenikmatan seks ini, ia juga bisa meminta Sony untuk membayar biaya perawatan tubuhnya. Kadang ia juga meminta barang lain seperti iphone keluaran terbaru atau outfit-outfit yang berjejer di etalase mall.

Rasanya seperti memiliki ‘sugar daddy’ yang royal memberinya apapun, asalkan ia selalu menyiapkan liang kewanitaannya untuk dihajar dengan ganas kapan Sony mau. Namun bedanya, Sony adalah pemuda tampan yang punya tubuh atletis dan menggoda, sehingga mampu membuat Angel juga tak kalah bernafsu untuk melayaninya.

Soal perasaan? Ya, Angel memang pernah memiliki perasaan pada Sony. Namun ia rasa itu terlalu berat, karena ia pernah memergoki Sony sedang bercumbu dengan wanita lain di club malam. Jadi ‘partner ranjang’ saja sudah cukup, tidak perlu pakai hati.

The Doll Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang