chapter 38 (part 1)

5.2K 109 9
                                    

Arya baru saja menyandarkan dirinya di sofa, setelah 2 minggu bolak-balik Bangkok-Kuala Lumpur, ia akhirnya kembali ke Indonesia.

Ia melihat seisi rumah yang sunyi, seperti tidak berpenghuni. Namun perabotannya sangat rapi dan bersih, karena pembantu yang datang dari pagi hingga sore selalu rajin membersihkannya.

"Tliit tlitttt" - bel rumah dibunyikan. Arya segera menyadari itu.

"Siapa ya?", tanyanya dalam hati.

Ia melangkah untuk membuka pintu rumah, lalu menekan remot kontrol untuk membuka pagar.

Dua buah mobil langsung melesat masuk ke halaman rumahnya saat pintu pagar terbuka.

Seorang pria keluar dari mobil suv hitam, dan langsung berjalan ke arah Arya yang berdiri kebingungan di ambang pintu.

Pria itu memperlihatkan sebuah surat pada Arya

"Sony Angelo, apa dia ada di rumah? Kami bawa surat izin penggeledahan".

Arya terdiam sebentar, membaca beberapa kalimat pada surat itu : 'Penyalahgunaan Narkotika dan Obat-Obatan Terlarang'.

Tanpa basa-basi, 5 orang petugas di belakang pria itu langsung melesat masuk.

Arya terpaksa mengikuti pria itu dari belakang, ia tidak punya pilihan lain selain menunjukkan letak kamar Sony.

Petugas itu langsung membuka pintu kamar, Sony yang tengah asik bermain game itu terkejut ketika orang masuk bergerombol ke kamarnya.

Petugas itu langsung menariknya untuk berdiri, lalu menjamah seluruh tubuhnya dari balik pakaian yang ia kenakan.

"Apaan sih nih?", ucapnya kesal.

Petugas lain membuka seluruh laci dan lemari di kamar itu. Bahkan juga mengeluarkan seluruh buku dari dalam tas sekolahnya.

-

Dengan tangan kebelakang, 2 orang petugas menahan Sony untuk berjalan ke ruang tamu.

"Paa...", ujar Sony lirih seraya menggeleng saat melihat Arya menatap tajam ke arahnya.

"Kamu bikin masalah apalagi, Sony?"

"Pak Arya, silahkan hubungi pengacara untuk mendampingi anak anda", ujar pria tadi.

"Pa, ini fitnah!", ujar Sony lantang, ia berusaha meronta dari cengkraman petugas itu.

Arya menarik nafas sebentar, baru saja datang sudah disambut oleh kelakukan anak semata wayangnya yang merepotkan.

"Christie akan segera kesana", ujar Arya.

Christie adalah pengacara yang juga menangani Sony saat ia dan Danny dulu pernah bermasalah karena kasus yang sama.

****

TOK TOK! TOK TOK!

Michelle memutar kunci rumah setelah mendengar pintunya diketuk kian keras.

"Kami mencari Theodore Bascal", ucap petugas ketua seraya menunjukkan surat itu pada Michelle.

Michelle terperanjat sampai ia tidak sanggup mengeluarkan kata-kata lagi, sementara gerombolan petugas itu segera masuk ke dalam rumah.

-

"Iyaa, Shan. Nanti kamu mau minta kado apa?", ucap Theo dengan lembut melalui sambungan telepon itu.

BRAKKK! - Pintu dibanting secara paksa. Theo lantas menoleh dan spontan mematikan sambungan telepon itu.

Jantungnya berdegup kencang saat 2 orang petugas sontak menarik tangannya ke belakang. Sedangkan petugas lain menghamburkan seisi kamarnya dengan sembarangan.

The Doll Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang