chapter 62 (part 3)

5.5K 238 87
                                    

Sebenarnya aku mau up tanggal 4 nanti. Tapi karena kalian nanyain kelanjutannya terus, yaudah deh aku up tipis-tipis saja yah🤣🤣 thanks bangeett atas antusias kalian 🥹🥹🥹🙏🏻🙏🏻🙏🏻

Oh ya sekali lagi, ini cuma fiksi ya gais. Kejadiannya ngga sama persis sama di dunia nyata, aku hanya menggambarkan semua kejadiannya berdasarkan informasi mbah google 😌😌

Buat kalian yang udah komen vote cerita gabutku yang ngalor ngidul ini, thank u so muchhh❤️❤️❤️✨️✨️✨️

Happy reading 😘😘😘

.
.
.
.
.
.

Beberapa petugas polisi malam itu, langsung beranjak menuju basement, tempat kelima tangkapan mereka tadi memarkirkan mobil.

Seorang petugas membuka mobil toyota chr warna hijau, memeriksa seluruh jok dan dashboardnya. Tidak ada yang mencurigakan dari dalam mobil. Hanya ada sebuah kalung emas putih dengan liontin salib yang tergeletak begitu saja di dashboard mobil.

Di mobil honda hrv putih, polisi juga tidak menemukan apapun selain lipstik dan bedak wanita. Itu memang bukan mobil Theo, melainkan mobil Michelle, jadi memang tidak ada barang Theo di sana.

Begitupun dengan mobil mazda putih yang terparkira tak jauh dari mobil sebelumnya, petugas polisi juga tidak menemukan barang aneh. Bisa dibilang, ketiga mobil itu aman.

Lanjut ke mobil keempat, polisi langsung menggeledah seluruh isi mobil civic merah itu. Pada jok belakang mobil itu, akhirnya polisi menemukan barang yang mereka incar.

"Ini", ujar petugas sambil menunjukkan sebuah plastik klip yang berisi 2 batang ganja.

"Catat plat nomornya!"

Beranjak ke mobil hitam dove yang nampak lebih mewah dari mobil-mobil sebelumnya, petugas polisi itu turut menggeledah isinya. Namun mereka juga menemukan hal aneh di dalamnya.

Seorang petugas polisi yang membuka mobil milik Danny lantas mengerutkan keningnya ketika menemukan sebuah gelang dengan batuan berlian, juga kotak berwarna biru yang tegeletak sembarangan.

"Bawa gelang ini", perintah petugas itu pada petugas yang lain.

"Pak Galih dimana?"

"Sepertinya sedang mengamamkan keempat anak tadi pak, yang satunya di bawa ke rumah sakit"

Petugas itu lantas mengangguk.

****

Dua orang petugas polisi tengah berjaga di private room tersebut. Theo, Zayn, Kris dan Sony disandarkan ke sofa yang ada di sana. Sedangkan Danny, Galih sudah membawanya saat ambulance datang dalam waktu 10 menit.

"Sampai jam berapa kita di sini?", ujar petugas yang nampak menguap menahan kantuk.

"Kita tunggu Pak Galih ngasih perintah. Yang lain masih menggeledah mobil anak-anak ini", balas petugas satunya.

Kedua petugas itu memandang ke arah meja yang berada di tengah-tengah sofa. Meja yang semula berantakan itu, sudah dirapikan agar barang bukti yang mereka temukan malam itu bisa dikemas dengan mudah. Beberapa jarum suntik bekas dan  sampah plastik klip, dimasukkan dalam tempat khusus yang akan mereka bawa sesuai perintah Galih.

"Kamu tahu siapa nama yang itu?", petugas itu menunjuk wajah Kris yang masih bersandar lemah  di sofa nomor 3.

Petugas satunya menggeleng.

"Dia anak gubernur Samuel. Menurutmu apa ayahnya akan langsung mundur tahu putranya seperti ini?"

"Entah lah. Tapi biasanya pejabat juga ngga peduli mau anaknya gimana-gimana".

The Doll Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang