chapter 32

4.4K 62 0
                                    

Sesuai dengan jadwal yang ditentukan Kevin, Kiky bergerak untuk membuntuti Danny dan teman-temannya secara bergiliran selama beberapa pekan.

Kiky menghentikan mobilnya di depan sebuah ruko tiga lantai, ia tidak memarkirkan mobilnya dengan benar ke halaman ruko itu. Melainkan hanya memberhentikan di bahu jalan.

Ia melihat mobil merah masuk ke halaman sebuah rumah mewah bergaya minimalis yang amat sangat modern, pagar rumah terbuka secara otomatis. Pagar itu tidak langsung tertutup ketika mobil berhasil terparkir di halaman rumah.

Ia melihat dengan amat jeli ketika pengemudi mobil itu turun, diikuti oleh seorang gadis berseragam SMA Guna Wijaya dari pintu sebelah kiri.

Kiky tidak memang tidak mengenali siapa gadis itu - yang jelas bukan Angel, anak kelas 11 yang pernah Kiky lihat sedang bercumbu dengan Sony di ruang UKS.

Kiky segera mengeluarkan kamera ponselnya, menyorot ke arah objek di depan sana. Sony dan gadis yang satu sekolah dengan mereka itu sedang berciuman mesra, lalu berjalan ke pintu rumah dengan tangan si gadis yang melingkar erat di pinggang Sony. Kemudian barulah pagar rumah itu tertutup kembali.

"Sony anjing, ternyata sama aja bajingannya kaya si Danny".

Kiky menggelengkan kepala setelah berhasil memotret kejadian penting tersebut. Ia memperbesar wajah gadis itu, ia harus mencari tahu siapa gadis yang dibawa Sony ke rumahnya itu sebelum melaporkannya pada Kevin.

***

Pukul 22.30

Sudah 4 jam Kiky menunggu pergerakan mobil putih yang terparkir di depan sebuah rumah mewah bergaya klasik bercat krem. Ia menguap beberapa kali.

Tak lama kemudian, sebuah Mercedes Benz E-Class berwarna hitam masuk ke halaman rumah dan masuk ke garasi yang tertutup setengah pintunya. Sementara mobil putih masih belum ada pergerakan juga.

"Zayn sialan ngga keluar-keluar, apa gue balik aja ya?", gumam Kiky seraya terus menyapu pandangannya ke arah rumah itu.

Kantuknya seketika buyar saat melihat Zayn keluar dengan tergesa-gesa dari rumahnya. Segera masuk ke mobil dan meluncur meninggalkan halaman rumah. Kiky pun langsung tancap gas untuk membuntuti.

Dengan tetap menjaga jarak agar tidak dicurigai, Kiky mengikuti sampai berbelok ke sebuah kompleks perumahan yang tak jauh dari rumah Zayn tadi. Perumahan itu bukanlah perumahan elit, hanya kompleks biasa yang menjual rumah tipe 36 dan 45.

Kiky menajamkan pandangannya saat mobil Zayn berhenti di depan sebuah rumah bercat biru terang. Zayn tidak turun dari mobilnya, sepertinya ia sedang menunggu orang dari dalam rumah itu untuk keluar.

Kiky terbelalak saat melihat seorang wanita muda, mungkin berusia 20 tahunan, mengenakan sepatu heels dan atasan blouse warna biru malam keluar dari rumah itu dengan sumringah ketika melihat mobil Zayn sudah ada di depan.
Setelah si wanita tadi masuk, Zayn kembali menjalankan mobilnya.

Mobil itu masuk dan segera parkir di depan sebuah hotel bintang 5 yang nampak sedang tidak banyak tamu malam itu.

"Ngapain tu bocah kemari?", dengus Kiky heran.

Zayn dan wanita itu turun bersamaan. Mereka berjalan ke pintu utama hotel, dan si wanita tadi menggandeng tangan Zayn dengan amat mesra juga menyandarkan kepalanya pada bahu pemuda itu. Nampak seperti dua sejoli yang sedang berpacaran.

Kiky rasa ia tidak perlu menunggu dua orang itu keluar dari hotel, setelah berhasil memotret, ia pun segera meninggalkan parkiran hotel itu.

***

Pukul 17.00

Kali ini Kiky tidak menaiki mobil switf hitam yang dipinjamkan Kevin kepadanya, ia hanya menggunakan motor matic milik adiknya. Sebenarnya ia juga punya motor, namun ia khawatir jika menggunakan motornya sendiri, ia akan dicurigai karena motor itu selalu digunakan untuk ke sekolah.

The Doll Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang