Prolog

2.6K 87 0
                                    

Happy reading

*

*

*

Sinar matahari pagi telah berhasil tembus melalui ventilasi. Tampak seorang pemuda yang tidurnya mulai terganggu. Tapi hal itu belum berhasil membuat dia terbangun sepenuhnya.

Sampai ketika sebuah suara ketukan pada pintu kamarnya sukses membuat pemuda itu membuka matanya. Suara ketukan itu seolah-olah menyuruhnya untuk segera bersiap-siap, jika tidak mau hal buruk terjadi.

"Iya, ma ini sedang siap-siap" ucapnya seolah mengetahui siapa yang berada di balik pintu kamar tersebut.

"Buruan, itu papa udah nungguin di bawah dari tadi" balas sang mama yang kemudian langsung turun lagi untuk menyiapkan sarapan.

Pemuda itu langsung bergegas ke kamar mandi untuk segera bersiap-siap agar tidak disembur oleh ceramah sang ibunda.

Tak butuh waktu lama pemuda itu sudah terlihat menuruni tangga dengan berpakaian kemeja rapi lengkap dengan dasi dan jas yang menambah kesan gagah pada dirinya.

Sesuai dugaannya, walau pun dia sudah bersiap secepat yang dia bisa tetap saja, hal itu tidak dapat menghindarkannya dari ceramah mamanya. Sementara sang ayah hanya melihat sambil tersenyum melihat anak bungsunya tersebut tertunduk mendengar omelan istrinya.

"Udah, sayang, lagian ini belum telat kok" akhirnya lelaki paruh baya itu membuka suaranya yang membuat sang anak sedikit bernafas lega.

Sarapan kemudian dilanjutkan dengan semua orang yang fokus terhadap makanannya masing-masing.

"Yuk, Flo, berangkat, kamu pake mobil sendiri kan?" pertanyaan tersebut hanya dijawab dengan anggukan oleh pemuda yang dipanggil Flo tersebut karena mulutnya yang masih penuh dengan makanan.

Setelah menelan makanannya dan menghabiskan segelas susu, dia pun berpamitan dengan sang mama.

"Ma, Floren berangkat dulu ya"

"Iya hati-hati bawa mobilnya ya sayang"

Pagi ini, Floren Satria Wijaya atau yang kerap disapa dengan Floren ini akan menghadiri acara penunjukan dirinya sebagai pemimpin perusahaan yang baru menggantikan papanya. 

Bukan, hal itu bukan karena papanya yang bernama Pramana tersebut memutuskan berhenti, tetapi karena Pramana ditunjuk sebagai presiden Wijaya Group yang baru menggantikan kakek dari Floren yang sudah renta.

***

"Sekali lagi selamat ya pak, Floren udah ditunjuk sebagai pemimpin perusahaan yang baru, semoga sukses ya, pak" ucap seorang pria paruh baya yang gencar mendekati Floren setelah penunjukkannya sebagai pemimpin perusahaan.

Ditengah dia disibukkan dengan ucapan selamat dari rekan bisnis papanya itu, Floren mendapatkan sebuah panggilan, mau tak mau dia harus mengangkatnya terlebih dahulu.

"Buruan kesini, kita udah nungguin nih" ucap seseorang dibalik panggilan.

"Iya ini gue mau otw"

Dia pun segera meninggalkan lokasi, tak lupa untuk berpamitan sama rekan bisnis papanya yang juga akan menjadi rekan bisnisnya kelak.

*

*

*

Halo guys, apa kabar?

Selamat datang di cerita freflo pertamaku semoga kalaian suka ya

Sorry kalau ada typo

See you in the next chapter

Bye...

NIKAH KONTRAK?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang