Kontrak 23 : Firasat

404 65 6
                                    

Happy reading

*

*

*





Suhu pendingin ruangan di subuh hari berhasil menciptakan dingin yang menggelitik menusuk kulit. Dingin itu juga yang berhasil mengusik tidur dua insan yang ada di dalam kamar itu. Bukannya bangun dan melaksanakan ibadah, dua insan itu malah saling berpelukan mencari kehangatan dan kenyaman untuk melanjutkan kembali tidur mereka.

15 menit telah berlalu, salah satu dari mereka mulai terbangun. Saat matanya terbuka dengan sempurna, perlahan bibirnya tersenyum menyaksikan laki-laki yang berstatus suaminya itu memeluk tubuhnya dengan erat. Senyum itu perlahan memudar seiring gadis itu menyadari hubungan mereka yang hanya sebatas pernikahan kontrak. Namun, gadis itu tidak terlalu memedulikannya, setidaknya dia harus menikmati momen seperti ini sebelum kontrak pernikahan mereka berakhir, sembari berharap laki-laki di depannya ini memiliki perasaan yang sama dengan dirinya.

"Kak, bangun kak" ucap Freya membangunkan Floren yang masih setia memeluknya. Tapi bukannya bangun, Floren malah menurunkan sedikit tubuhnya dan mencari kenyamanan di dada Freya.

Freya tentunya kaget dengan apa yang dilakukan Floren. Tapi gadis itu tetap mencoba tenang dan berusaha membangunkan kembali Floren.

"5 menit lagi, Fre" tutur Floren setelah Freya membangunkannya untuk kedua kalinya.

"Iihh kak, ayo bangun sholat subuh dulu"

Akhirnya Floren pun terbangun. Dengan kesadaran yang masih setengah dan dengan suara khas bangun tidurnya Floren berkata "Kamu cantik banget Fre"

Karena pelukan Floren yang sudah terlepas, Freya langsung saja meninggalkan Floren sendirian.

"Saltingnya lucu" ujar Floren sembari tertawa kecil. Setelah itu, dia kembali menutup matanya berniat melanjutkan tidurnya. Baru hitungan detik Floren menutup mata, dia kembali mendengar teriakan Freya yang mau tidak mau membuat dia bangkit dari tidurnya. "Kak, ga boleh tidur lagi, awas aja kalau tidur, sarapannya ga aku bikinin"





Floren keluar dari kamarnya dengan badan yang lebih segar setelah dirinya mandi. Hari ini dia ada pertemuan penting dengan perusahaan besar Korea yang akan membahas proyek besar.

Floren berjalan mendekati Freya yang tengan membuat sarapan untuk mereka berdua. Floren langsung memeluk Freya dari belakang sesampainya dia di belakang Freya. Entah mengapa, memeluk Freya adalah aktivitas ternyaman yang sangat dia sukai akhir-akhir ini.

"Iiihh kak, nanti selainya belepotan" ucap Freya setelah dirinya sedikit terganggu saat mengolesi selai di roti panggang.

"Aku cuma peluk loh"

"Kalo peluk, peluk aja, kepalanya ga usah ngedusel-ngedusel gitu"

Floren dan Freya mulai menyantap sarapan mereka. Tidak ada sura satu pun selain suara seruputan kopi yang Floren minum untuk membantunya menelan roti panggang itu.

"Kamu benaran mau kerja lagi Fre?" tanya Floren membuka obrolan setelah menghabiskan sarapannnya.

"Iya kak, tapi buat hari ini aja, lagi kepengen" jawab Freya sembari membereskan piring bekas sarapan mereka.

"Nanti pulang kabarin yaa, biar aku yang jemput"

"Okee" ucap Freya dengan senyum manisnya.

Freya sangat senang dengan perubahan sikap Floren ini. Dia seperti orang yang berbeda dengan Floren saat pertama kali mereka kenalan.

NIKAH KONTRAK?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang