Happy reading
*
*
*
Dalam hal bekerja, Gito benar-benar orang yang sangat efisien. Terbukti hanya butuh waktu kurang dari satu hari bagi Gito untuk mengumpulkan informasi yang dia perlukan.
"Nih informasi tentang dia"
Floren mengambil kertas yang disodorkan oleh Gito tersebut. Informasi yang Gito kumpulkan bisa dibilang sangat lengkap dengan waktu yang kurang dari satu hari itu.
Informasi yang tertera mulai dari nama lengkap, nama orang tua, bahkan hingga Riwayat pendidikan. Floren membaca dokumen itu dengan seksama.
"Freya Liora Gantari" Floren kembali membaca ulang nama dari gadis itu.
"Nama yang cantik, tapi bentar ini ga ada foto terbarunya kah?" lanjutnya lagi sambil terus membolak balik kertas hanya untuk mencari foto dari gadis yang bernama Freya tersebut.
"Ga ada cuma itu yang gue dapat"
Floren kembali melihat foto dari Freya guna meyakinkan dirinya untuk melanjutkan rencana ini. Pasalnya, foto yang didapatkan oleh Gito hanya berupa foto dari kartu identitas Freya. Dimana itu mungkin sudah lima atau enam tahun yang lalu.
Setelah meyakinkan tekadnya, Floren meminta Gito untuk mengatur eksekusi dari rencana ini. Floren berharap rencana ini lancar dan gadis yang bernama Freya menyetujui kontraknya.
"Besok, lo datang aja ke alamat yang gue kasih, pagian dikit, takutnya dia kerja" jawab Gito ketika Floren bertanya kapan mau dilaksanakan rencana ini.
"Ooo kenapa ga ke rumahnya aja?"
"Udah lo ikutin aja napa sih, bawel banget"
Floren hanya bisa menunduk setelah mendengar suara ketus dari Gito tersebut. Yaa meskipun di dalam hati dia masih tertawa setelah menyadari Gito yang terlihat lebih bersemangat dibanding dirinya.
***
Suara senandung ria terdengar dari kamar mandi. Suara itu keluar dari mulut gadis yang baru menyelesaikan mandi paginya. Rutinitas pagi yang pasti dia lakukan sebelum berangkat kerja.
"Semangat hari ini Freya" monolognya dengan cermin yang menampakkan pantulan dirinya dengan rambut yang sudah rapi. Tidak lupa kacamata berbentuk bulat yang senantiasa bertengger di hidungnya.
Freya berpenampilan seperti itu semenjak kehidupannya berubah 180 derajat. Dulunya dia tidak pernah menutupi kecantikan yang dia miliki.
Freya memilih berpenampilan seperti ini karena dia ingin orang yang mendekati atau ingin berteman dengan perasaan tulus. Tidak lagi karena penampilannya atau bahkan karena kekayaan seperti yang pernah dia alami. Terbukti dengan car aitu dia berhasil berteman dengan Muthe yang baik dan tak memandang cantik jelek atau kaya miskinnya seseorang.
Fiony dan Aldo sebagai sahabat juga menyetujui keputusan Freya. Mereka berdua tidak ingin hal buruk terjadi lagi pada "adik kecil" mereka itu.
Oke kembali kepada kegiatan Freya. Saat ini dia baru saja ke luar dari rumahnya, apalagi tujuannya selain untuk bekerja. Namun, ketika dia tengah asik berjalan, tiba-tiba dua orang pria berbadan besar menghadangnya.
"Permisi mba, apa mba kenal dengan Fre... siapa namanya Ton?" tanyanya pada rekan kerjanya yang bernama Toni itu.
"Freya Liora Gantari, Bud" jawab Toni dengan membaca kertas kecil yang telah dia siapkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
NIKAH KONTRAK?
RomanceUpdate tiap Sabtu Di usia yang tidak lagi muda, seorang pemuda dituntut oleh kedua orang tuanya untuk segera menikah. Jika tidak segera menemukan pasangan, maka perusahaan miliknya akan diserahkan ke orang lain. Mampukah dia untuk menemukan pasanga...