Kontrak 8: New Mission

483 52 9
                                    

Happy reading

*

*

*

Sore itu, hujan turun dengan lembutnya, menciptakan suasana yang tenang dan menenangkan. Suara gemericik air memberikan kedamaian bagi yang menyukai hujan. Suasana yang pas jika dinikmati dengan secangkir kopi.

Hal itulah yang saat ini dilakukan oleh seorang Floren. Duduk di balkon kamar, menikamti suasana sore hari dan secangkir kopi dengan ditemani suara gemercik hujan. Benar-benar kondisi yang pas untuk melepas penat setelah bekerja.

Secangkir kopi yang diminum Floren, belum berhasil mengusir rasa kantuk yang diberikan suasana sore itu. Secara perlahan Floren tidak sanggup lagi menahan kantuknya, dia memutuskan untuk masuk ke kamarnya dan langsung merebahkan tubuhnya di kasur.

Belum juga sampai di alam mimpi, sebuah dering ponsel kembali membuatnya terbangun. Setelah melihat sebuah nama "Ibu Negara 😠" yang tertera di layar ponselnya, Floren sesegera mungkin mengangkat panggilan tersebut.

"Waalaikumsalam, ma" ucapnya setelah mendengar mamanya mengucapkan salam di seberang telepon.

"Besok kosong sih, kan besok libur, emang ada apa ma?"

"Makan malam keluarga sambil ngerayain ulang tahun kamu lah"

"O iyaa, tapi kan Floren udah gede, ngapain pake dirayain segala"

"Udah ikut aja, kakak kamu juga pulang"

"Kakak pulang? Oke deh kalau gitu"

"Iya, jangan lupa ajak Gito juga, Assalamualaikum"

"Oke, mama, Waalaikumsalam"

Setelah mengakhiri panggilan dengan mamanya, Floren tidak melanjutkan kembali tidurnya, karena waktu yang sudah tidak memungkinkan. Lebih baik dia menunggu setelah melaksanakan kewajibannya.

***

Besoknya Floren memutuskan untuk ke rumah orang tuanya lebih awal dari acara makan malam. Alasannya tak lain karena ingin bertemu dengan kakak perempuannya yang sudah 2 tahun tidak bertemu.

Setelah menikah, kakaknya Floren memutuskan mengikuti suaminya untuk tinggal di Australia. Biasanya dia akan pulang setahun sekali. Namun, karena tahun kemaren dia baru melahirkan anak keduanya, jadi kakak Floren tidak pulang ke Indonesia.

Dalam perjalanan menuju rumah orang tuanya, Floren memastikan terlebih dahulu apakah kakaknya sudah sampai di rumah. Jika belum maka dia ingin menjemput kakaknya terlebih dahulu.

"Oo udah sampe rumah, yaudah see you"

Setelah memutus panggilan dengan kakaknya, Floren langsung menambah kecepatan mobilnya, karena sudah tidak sabar ingin bertemu dengan kakak perempuannya, terutama sama keponakannya.

Sesampainya di rumah, Floren langsung memarkirkan mobilnya di garasi. Saat memasuki rumah, terlihat seorang wanita yang tengah ,enonton televisi dengan seorang anak perempuan yang berada dipangkuannya.

Wanita itu adalah kakak perempuan Floren yang bernama Aria Yuvika Wijaya. Wanita dengan paras cantik dan berkulit putih yang saat ini umurnya sudah menginjak kepala 3. Floren dengan Yuvi sendiri berjarak 6 tahun, selisih umur yang cukup jauh.

"Assalamualaikum my lovely sister"ucap Floren dengan sedikit teriak.

"Waalaikumsalam, ga usah teriak juga, Flo"

Tatapan Floren beralih ke anak perempuan yang tengah asik menonton video cocomelon itu. Karena gemas, Floren pun mencubi pipi gembul milik keponakannya yang bernama Senja Jingga Wijaya. Alhasil aksi dari Floren tersebut berhasil membuat Senja menangis.

NIKAH KONTRAK?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang